Guru SD di Kendari Dikeroyok Orang Tua Siswa, Diduga Lecehkan Murid
Guru SD di Kendari, MN, dikeroyok oleh orang tua murid setelah dituduh melakukan pelecehan. Video viral dan kasus kini dalam penyelidikan polisi.
BaperaNews - Seorang guru sekolah dasar (SD) berinisial MN (53) di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tua murid.
Insiden ini terjadi setelah MN dituduh melakukan pelecehan terhadap salah satu muridnya. Kejadian tersebut berlangsung di lingkungan sekolah pada Kamis (9/1) pagi dan sempat terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sultra, Supriyadi, mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tersebut. "Iya, pengeroyokan itu sangat kami sayangkan," ujarnya kepada wartawan pada Jumat (10/1).
Supriyadi menyesalkan tindakan sejumlah orang tua murid yang langsung melayangkan kekerasan fisik tanpa terlebih dahulu melaporkan dugaan pelecehan tersebut kepada pihak sekolah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah orang tua murid mendatangi MN di sekolah setelah mendengar kabar dugaan pelecehan terhadap anak mereka. Tanpa menunggu klarifikasi atau proses hukum, mereka langsung mengeroyok MN di lokasi.
Dalam video yang beredar, terlihat sekelompok orang tua murid mengelilingi MN sambil melayangkan pukulan. Kejadian tersebut sempat dilerai oleh seorang petugas keamanan sekolah.
Untuk mencegah situasi semakin memburuk, MN segera diamankan oleh pihak kepolisian. Ia dibawa ke Polresta Kendari untuk menjalani pemeriksaan dan memastikan keselamatannya.
"Dia langsung diamankan ke Polresta Kendari agar tidak terjadi apa-apa," kata Supriyadi.
Baca Juga : Viral Guru Agama Wanita di Grobogan Paksa Siswa Bersetubuh hingga 10 Kali
Menanggapi tuduhan pelecehan seksual yang dialamatkan kepada MN, Supriyadi membantah keras hal tersebut. Menurutnya, PGRI telah meminta klarifikasi dari MN, dan yang bersangkutan membantah melakukan tindakan asusila.
"Teman-teman PGRI sudah bertemu dan dia (MN) menyampaikan bahwa tidak ada perbuatan itu (pelecehan seksual)," tegas Supriyadi.
Meski demikian, Supriyadi menyatakan pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
"Kita serahkan semua ke pihak kepolisian, dan kami tetap akan mendampingi," imbuhnya.
Saat ini, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan oleh aparat kepolisian.
Viralnya video pengeroyokan ini memicu beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa pihak menyayangkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh orang tua murid.
Mereka menilai bahwa dugaan pelecehan seharusnya diselesaikan melalui jalur hukum, bukan dengan kekerasan.
Polresta Kendari telah memastikan akan memproses laporan terkait kasus ini, baik dugaan pelecehan seksual maupun tindak kekerasan yang dialami oleh MN. Pemeriksaan intensif sedang dilakukan untuk mengungkap kebenaran di balik insiden tersebut.
Baca Juga : Oknum Guru dan Siswi di Gowa Digerebek Warga, Diduga Berbuat Mesum di Masjid