Remaja dan Balita Tewas Usai Makan Telur Ceplok
Remaja dan balita meninggal dunia akibat keracunan makanan setelah mengonsumsi telur ceplok. Simak Berita Selengkapnya di sini!
BaperaNews - Peristiwa tragis mengguncang sebuah sekolah di Sungai Chinchin, Malaysia, saat seorang remaja berusia 17 tahun dan seorang balita berusia 2 tahun meninggal dunia akibat keracunan makanan setelah mengonsumsi telur ceplok.
Kejadian ini terjadi dalam sebuah acara keagamaan di sekolah tersebut, dimana total 82 orang mengalami gejala diare dan muntah-muntah setelah menyantap makanan dari katering yang disediakan.
Kedua korban, yang saat ini belum diungkapkan identitasnya secara publik, diduga mengalami keracunan makanan serius setelah makan telur ceplok yang dikonsumsi pada acara tersebut.
Dilansir dari Must Share News, ibu dari remaja tersebut menyebutkan bahwa keluarganya mengonsumsi telur ceplok tersebut di rumah setelah pulang dari acara tersebut.
Sayangnya, keluarga tersebut tidak menyadari bahaya yang mengancam dari makanan tersebut sampai terlambat.
Sang ayah, Kamal, memberikan keterangan terkait insiden tersebut, "Kami mengira ini hanya sakit perut biasa, tapi kami sangat terkejut ketika menemukan bahwa putra kami telah meninggal dunia."
Kasus ini juga merenggut nyawa seorang balita berusia dua tahun yang juga mengonsumsi makanan dari katering yang sama.
Ibunya segera membawanya ke Selayang Hospital setelah mengalami demam, diare, dan muntah-muntah, namun usaha penyelamatan nyawanya tidak membuahkan hasil.
Kasus ini tidak hanya mencatat dua kematian tragis, tetapi juga menunjukkan seriusnya ancaman keracunan makanan dalam acara besar seperti ini.
Baca Juga : Warga Keracunan Makanan Tahlilan di Bogor, Korban Capai 71 Orang
Menurut laporan, penyelenggara acara menyediakan 240 porsi bihun dan telur ceplok goreng di kantin sekolah.
Namun, dari penuturan para saksi, terungkap bahwa telur yang disajikan sudah mulai menghitam dan tekstur bihun terasa lengket, menandakan kemungkinan makanan tersebut sudah tidak layak konsumsi.
Dari hasil investigasi awal, penyebab keracunan makanan ini diduga berasal dari bakteri Salmonella yang terdapat pada telur.
Bakteri ini dapat berkembang biak pada telur yang tidak dimasak dengan sempurna atau disimpan dalam kondisi yang tidak higienis.
Kasus ini telah menarik perhatian pihak kepolisian di Gombak, yang kini sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap lebih lanjut penyebab pasti dan memastikan keamanan makanan di masa mendatang.
Kepala Polisi Gombak, Noor Arifin Mohamad Nasir, menegaskan pentingnya pemeriksaan menyeluruh terhadap makanan yang disediakan dalam acara besar seperti ini, "Kami telah menerima laporan tentang insiden ini dan sedang berupaya untuk mendalami penyebab pasti serta mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang."
Baca Juga : Puluhan Siswa SD Keracunan yang Diduga Berasal dari Jajanan Sekolah