PT Garuda Indonesia Buka Lowongan Kerja yang Nerima Pelamar dengan IPK di Bawah 3,00

Pelamar dengan IPK di bawah 3,00 kini memiliki kesempatan setara untuk bergabung dengan Garuda Indonesia sebagai management trainee. Baca selengkapnya di sini!

PT Garuda Indonesia Buka Lowongan Kerja yang Nerima Pelamar dengan IPK di Bawah 3,00
PT Garuda Indonesia Buka Lowongan Kerja yang Nerima Pelamar dengan IPK di Bawah 3,00. Gambar: karryon.com.au

BaperaNews - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengambil langkah progresif dalam rekrutmen terbaru mereka dengan membuka peluang bagi pelamar kerja yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 3,00.

Keputusan ini diungkapkan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (3/7).

Dalam kebijakan terbaru ini, Garuda Indonesia memperkenalkan perubahan signifikan terkait persyaratan IPK bagi pelamar management trainee (MT). Berbeda dari kebanyakan perusahaan yang menetapkan batas IPK minimal 3,00 untuk lulusan S1, Garuda Indonesia tidak menerapkan ketentuan ketat tersebut.

Irfan Setiaputra menegaskan bahwa pelamar dengan IPK di bawah 3,00 tetap memiliki peluang untuk diterima, mencerminkan kebijakan yang lebih inklusif dan fleksibel.

"Kita tidak mensyaratkan IPK harus di atas 3,00, karena mereka yang IPK-nya di bawah 3,00 belum tentu tidak kompeten. Seperti saya sendiri, IPK saya di bawah 3,00," jelas Irfan Setiaputra dalam rapat tersebut.

Garuda Indonesia tetap menetapkan beberapa persyaratan umum untuk program management trainee mereka. Pelamar harus berusia di bawah 28 tahun dan minimal memiliki pendidikan S1. Namun, dalam upaya mendorong keberagaman, Garuda Indonesia juga memberikan perhatian khusus pada latar belakang pelamar, baik dari segi agama maupun asal daerah.

"Kami mencoba untuk menyeimbangkan latar belakang peserta, termasuk mereka yang berasal dari kelompok minoritas seperti agama Buddha atau dari Indonesia Timur. Jadi, kami berusaha memprioritaskan pelamar dari berbagai latar belakang, tidak hanya dari Jakarta," tambah Irfan.

Baca Juga: PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja hingga 11 Juli, Ini Syaratnya!

Selain kebijakan untuk management trainee, Garuda Indonesia juga telah membuka rekrutmen untuk posisi awak kabin. Kali ini, Garuda menetapkan persyaratan pendidikan minimal S1, berbeda dari sebelumnya yang memungkinkan lulusan SMA untuk melamar.

Dari 800 pelamar yang mendaftar untuk posisi ini, hanya 60 orang yang diterima karena telah memenuhi persyaratan yang lebih ketat.

"Menariknya, dari 800 pelamar, sebagian besar berasal dari universitas-universitas ternama seperti UI, IPB, ITB, dan lainnya. Namun, kami baru menerima 60 orang karena mereka yang lain belum memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan," tutup Irfan.

Keputusan Garuda Indonesia untuk membuka lowongan kerja bagi pelamar dengan IPK di bawah 3,00 mendapatkan berbagai tanggapan. Banyak pihak menyambut baik langkah ini sebagai bentuk inklusivitas yang lebih adil, terutama bagi individu yang mungkin tidak memiliki IPK tinggi tetapi memiliki potensi dan kualifikasi yang mumpuni.

Kebijakan ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi talenta-talenta muda dari berbagai latar belakang pendidikan, yang mungkin sebelumnya merasa terhambat oleh persyaratan IPK tinggi.

Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, Garuda Indonesia berupaya menarik individu-individu yang memiliki kemampuan dan semangat kerja yang tinggi, meskipun IPK mereka di bawah standar konvensional.

Dengan kebijakan ini, Garuda Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan keberagaman di tempat kerja. Langkah ini diambil tidak hanya untuk memperkaya budaya organisasi, tetapi juga untuk mencerminkan masyarakat Indonesia yang beragam.

Dengan memprioritaskan pelamar dari berbagai latar belakang, Garuda Indonesia berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan dinamis.

Keberagaman di tempat kerja dapat memberikan manfaat besar, termasuk peningkatan kreativitas dan inovasi, serta pemahaman yang lebih baik terhadap pasar dan pelanggan yang beragam. Melalui langkah ini, Garuda Indonesia juga berupaya menjadi perusahaan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat.

Beberapa pelamar menyatakan bahwa pendekatan baru Garuda Indonesia memberikan harapan bagi mereka yang merasa IPK bukan satu-satunya indikator kemampuan dan potensi.

"Saya merasa lebih percaya diri untuk melamar, karena kesempatan tidak lagi dibatasi oleh IPK," ungkap seorang pelamar yang memiliki IPK di bawah 3,00.

Namun, ada juga tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan ini. Garuda Indonesia perlu memastikan bahwa proses seleksi tetap adil dan objektif, serta bahwa pelamar yang terpilih memiliki kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.

Penilaian terhadap kualitas pelamar harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek selain IPK, seperti pengalaman kerja, kemampuan teknis, dan soft skills.

Baca Juga: 7 Lowongan Kerja Part Time Jakarta, Bisa WFH!