Menkes Buka Suara Soal Datangkan Dokter Asing ke RI

Menkes Budi Gunadi Sadikin mendukung rencana pemerintah untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia guna menangani ribuan bayi dengan kelainan jantung. Baca selengkapnya di sini!

Menkes Buka Suara Soal Datangkan Dokter Asing ke RI
Menkes Buka Suara Soal Datangkan Dokter Asing ke RI. Gambar: Dok.Kemenkes

BaperaNews - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan dukungannya terhadap wacana pemerintah untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia dalam upaya menyelamatkan ribuan bayi yang menderita kelainan jantung.

Penegasan ini disampaikan pascarapat dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Selasa (2/7).

Menurut Budi Gunadi, langkah ini mendesak mengingat jumlah bayi yang memerlukan operasi jantung di Indonesia mencapai 12 ribu kasus per tahun, sedangkan kapasitas dokter spesialis di dalam negeri hanya mampu menangani separuhnya.

"Dokter-dokter kita mampu. Masalahnya bukan kompetensi, tetapi jumlah yang terbatas. Lebih dari 6 ribu bayi setiap tahun berisiko kehilangan nyawa jika tidak segera dioperasi," jelas Budi Gunadi.

Wacana ini pertama kali diungkapkan oleh Budi dalam Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan di Jakarta pada Selasa (21/5).

Beliau menegaskan bahwa kehadiran dokter asing bukan untuk merendahkan dokter lokal, melainkan sebagai solusi mendesak menghadapi krisis kesehatan tertentu, seperti kasus kelainan jantung pada bayi.

Budi Gunadi mengakui bahwa rencana ini masih menuai berbagai tanggapan dari berbagai pihak, terutama terkait kualitas layanan antara dokter asing dan lokal.

Baca Juga: Kemenkes Buka Suara soal Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Disuntik 4 Jenis Vaksin

Beberapa institusi, seperti Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menunjukkan keberatan terhadap langkah ini, mengingat tantangan dalam peningkatan kualitas SDM kesehatan di Indonesia.

Kementerian Kesehatan mencatat bahwa saat ini Indonesia masih mengalami kekurangan signifikan dalam jumlah dokter spesialis, terutama di luar Pulau Jawa.

Distribusi yang tidak merata ini mengakibatkan sekitar 500 puskesmas di Indonesia tidak memiliki dokter, sementara beberapa dokter dihadapkan pada beban kerja yang berat dengan melayani di beberapa tempat sekaligus.

Menanggapi tantangan ini, Budi Gunadi menyebutkan bahwa kehadiran dokter asing dapat menjadi tambahan dalam memperbaiki kualitas layanan kesehatan di Indonesia, serupa dengan dampak pelatih asing bagi tim sepak bola nasional.

"Kualitas pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman dengan dokter asing," ungkapnya.

Meskipun demikian, langkah ini tetap dihadapkan pada kritik terkait dampak jangka panjangnya terhadap SDM kesehatan lokal dan lapangan kerja.

Budi Gunadi menegaskan bahwa rencana ini diarahkan untuk memperkuat sistem kesehatan nasional dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas pelayanan, bukan untuk menggantikan peran dokter-dokter lokal.

Kemenkes dan pemerintah saat ini sedang mengkaji lebih lanjut implementasi dan regulasi terkait dengan kedatangan dokter asing ke Indonesia.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan kesinambungan dalam pelayanan kesehatan, sekaligus memberikan solusi konkret terhadap tantangan kesehatan masyarakat yang kompleks.

Baca Juga: Kemenkes Temukan Remaja 15 Tahun di Indonesia Sudah Terkena Hipertensi