Miris, Ayah Jadikan Anak Perempuannya yang Idap Gangguan Jiwa sebagai PSK

Seorang ayah tega mengeksploitasi anaknya yang mengidap gangguan jiwa menjadi PSK. Baca selengkapnya di sini!

Miris, Ayah Jadikan Anak Perempuannya yang Idap Gangguan Jiwa sebagai PSK
Miris, Ayah Jadikan Anak Perempuannya yang Idap Gangguan Jiwa sebagai PSK. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Eksploitasi anak terjadi di Jember, Jawa Timur, ketika seorang ayah diduga memanfaatkan anak perempuannya yang mengidap gangguan jiwa sebagai pekerja seks komersial (PSK). Diketahui bahwa anak perempuan gangguan jiwa tersebut bernama Atika.

Kabar memilukan ini tersebar melalui video yang memperlihatkan Atika dibonceng oleh ayahnya dengan memakai pakaian terbuka di malam hari.

Menurut kabar dari warga setempat, pasangan suami istri yang mengaku sebagai tetangga Atika, Siti dan Eko, mengungkapkan bahwa kabar tentang ayah jadikan anak PSK ini sudah menjadi rahasia umum di desa mereka. Meskipun ayah Atika membantah kabar tersebut, Eko mengungkapkan bahwa banyak warga yang mengetahui hal ini.

"Dia enggak ngaku kalau jual anaknya, padahal sudah banyak yang tahu," ucap Eko.

Seorang pria bernama Wardi juga memberikan kesaksian bahwa temannya pernah menggunakan jasa Atika sebagai PSK. Wardi menyebut bahwa Atika dan ayahnya sering beraksi hampir setiap malam dengan berkeliling menggunakan sepeda.

"Pemudanya itu datangi bapaknya, lalu transaksi bapaknya," ujar Wardi.

Baca Juga: Waduh! Kakek Ini Tewas Usai Goyang PSK 60 Tahun di Bong Cino

Menurutnya, untuk sekali layanan, ayah Atika mematok harga antara Rp20 hingga Rp25 ribu. Dalam pengakuan teman Bapak Wardi, Atika melayani pelanggannya pun tidak selalu di hotel atau penginapan, melainkan di tempat-tempat yang sepi.

"Di tempat sepi dimana aja," imbuhnya.

Wardi juga mengungkapkan bahwa hampir setiap malam Atika dan ayahnya berkeliling menggunakan sepeda.

"Setiap malam dia keluar," kata Wardi.

Pemerintah setempat diminta untuk segera mengambil tindakan terhadap kasus ini demi melindungi hak-hak anak dan mencegah terjadinya eksploitasi yang serupa di masa mendatang. Kepolisian juga diminta untuk menyelidiki secara menyeluruh dan memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal.

Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak-anak yang rentan terhadap eksploitasi, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental yang rentan seperti gangguan jiwa. Masyarakat juga diharapkan lebih peka terhadap tanda-tanda eksploitasi dan melaporkannya kepada pihak berwenang untuk tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Viral Wanita ini Batal Nikah Setelah Tahu Calon Suami Pesan PSK