Guru Besar UGM Berhasil Kembangkan Alat Deteksi Malnutrisi

Guru besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan sebuah alat skrining gizi yang dapat mendeteksi malnutrisi. Simak Selengkapnya!

Guru Besar UGM Berhasil Kembangkan Alat Deteksi Malnutrisi
Guru Besar UGM Berhasil Kembangkan Alat Deteksi Malnutrisi. Gambar : Dok. Jogjaper

BaperaNews - Prof Susetyowati, seorang Guru Besar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), telah berhasil mengembangkan sebuah alat skrining gizi yang dapat mendeteksi malnutrisi pada pasien di rumah sakit. 

Alat yang diberi nama "Simple Nutrition Screening Tool (SNST)" ini memiliki pola kerja yang sederhana dan dapat digunakan dalam waktu kurang dari lima menit.

Menurut Prof Susetyowati, alat skrining gizi SNST menggunakan enam pertanyaan untuk menilai status gizi seseorang. 

Guru besar UGM menjelaskan bahwa alat deteksi malnutrisi ini telah dibandingkan dengan skrining gizi lain yang sudah terbukti valid dan reliabel, sehingga memiliki nilai yang sama dengan alat skrining lainnya.

Malnutrisi masih menjadi salah satu isu yang dihadapi tenaga kesehatan di rumah sakit, terutama di negara berkembang. 

Prof Susetyowati menyebut malnutrisi sebagai kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan zat gizi yang menghasilkan efek tidak baik pada komposisi tubuh, fungsi, dan dampak klinis.

Baca Juga : IDAI Sebut Junk Food Dapat Hambat Perbaikan Gizi Anak

Kekurangan pengukuran dan pencatatan rutin tinggi serta berat badan, serta kurangnya keterampilan menilai status gizi dengan antropometri dan biokimia, menjadi penyebab munculnya kasus malnutrisi di rumah sakit. 

Hal ini membuat catatan pada rekam medik terkait monitoring asupan makan pasien berkurang, sehingga asupan gizi sebagian besar tidak terdeteksi dan tidak dilakukan monitoring status gizi secara rutin.

Menyadari hal tersebut, Prof Susetyowati menekankan pentingnya skrining gizi pada semua pasien rawat inap, dengan tujuan memprediksi probabilitas membaik atau memburuknya dampak yang berkaitan dengan faktor gizi dan mengetahui pengaruh intervensi gizi. 

Guru besar UGM juga menekankan bahwa kehilangan berat badan, indeks massa tubuh, dan kurangnya asupan makanan merupakan elemen utama dalam mendefinisikan malnutrisi.

Baca Juga : Salah Satu Faktor Tidak Stunting Walau Kurang Gizi