WHO Beri Peringatan Obat Diabetes Palsu yang Sudah Ada Sejak 2022
WHO mengeluarkan peringatan global tentang peredaran Ozempic palsu yang mengancam kesehatan penderita diabetes. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengeluarkan peringatan global mengenai peredaran obat diabetes semaglutide dengan merek Ozempic palsu.
Ozempic adalah obat antidiabetes yang digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Belakangan ini, obat ini juga terkenal karena bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, ketenaran ini membawa masalah baru: munculnya Ozempic palsu di pasaran.
Pada 19 Juni 2024, WHO melaporkan bahwa Ozempic palsu telah ditemukan dalam rantai pasokan di Brasil, Inggris, dan Amerika Serikat pada akhir 2023.
“Kami mengimbau para pemangku kepentingan untuk menghentikan penggunaan obat-obatan yang mencurigakan dan melaporkannya kepada otoritas terkait," ungkap Yukiko Nakatani, Asisten Direktur Jenderal WHO.
Menurut WHO, beberapa obat Ozempic palsu dalam bentuk suntik mungkin tidak mengandung semaglutide sama sekali. Malah, bisa jadi mengandung bahan lain seperti insulin, yang efeknya tidak dapat diprediksi.
“Produk-produk palsu ini dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan masyarakat,” tegas WHO.
Ternyata, laporan produk semaglutide palsu sudah meningkat sejak 2022. Ini pertama kalinya WHO mengeluarkan pemberitahuan khusus tentang Ozempic palsu. Obat ini memang sangat dicari karena membantu penderita diabetes tipe 2 mengontrol kadar gula darah mereka dengan meniru hormon GLP-1.
Baca Juga: Kemenkes Beri Anggaran Rp1 M untuk Beli 1 Juta Kondom
Hormon ini membantu memperlambat pencernaan dan mengatur insulin, serta memberi sinyal ke otak bahwa tubuh sudah kenyang. Sayangnya, popularitasnya sebagai obat penurun berat badan bagi orang tanpa diabetes juga memicu kelangkaan dan pasar obat palsu.
Di Inggris, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) sudah menyita sejumlah obat diabetes palsu pada Oktober 2023. Produk-produk ini dilaporkan datang dari pemasok sah di Austria dan Jerman, tetapi ternyata palsu.
“Membeli semaglutide dari platform online secara ilegal meningkatkan risiko memperoleh produk palsu," ujar Alison Cave dari MHRA.
Penggunaan Ozempic palsu dapat menyebabkan pengobatan yang tidak efektif dan risiko serius bagi kesehatan pasien. European Medicines Agency (EMA) melaporkan bahwa beberapa pasien dirawat di rumah sakit setelah menggunakan versi palsu dari obat tersebut, dengan hipoglikemia dan kejang sebagai efek samping yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Kemenkes Temukan Remaja 15 Tahun di Indonesia Sudah Terkena Hipertensi