WNI Masih Banyak Yang Berobat Keluar Negeri, Fahd A Rafiq: Perlu Percepatan Produksi Dokter Berkualitas
Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA). Ia menekankan pentingnya mempercepat produksi dan meningkatkan kemampuan dokter-dokter Indonesia.
BaperaNews - Indonesia merupakan negara dengan populasi besar dan beragam kebutuhan medis. Namun, hingga kini, masih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang memilih berobat ke luar negeri. Fenomena ini mengundang perhatian berbagai kalangan, termasuk Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA). Ia menekankan pentingnya mempercepat produksi dan meningkatkan kemampuan dokter-dokter Indonesia.
Fahd A Rafiq menyampaikan keprihatinannya terhadap banyaknya WNI yang merasa perlu pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis. "Kita harus mempercepat produksi atau kemampuan dokter-dokter kita," ujarnya. Menurutnya, peningkatan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri sangat mendesak, mengingat tingginya biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk berobat di luar negeri serta dampak ekonomi bagi negara.
Fahd A Rafiq menambahkan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong WNI berobat ke luar negeri adalah kurangnya rasa percaya terhadap kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri. "Ini adalah masalah sistemik yang harus kita atasi bersama. Pemerintah perlu fokus pada peningkatan fasilitas kesehatan dan pendidikan medis agar dokter-dokter kita bisa bersaing di level internasional," tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan untuk menciptakan ekosistem kesehatan yang kuat. "Perlu ada investasi besar-besaran di sektor kesehatan, mulai dari infrastruktur, peralatan medis, hingga peningkatan kompetensi tenaga medis," kata Fahd A Rafiq. Menurutnya, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kualitas layanan kesehatan di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain.
Selain itu, Fahd mengusulkan adanya program beasiswa dan pelatihan intensif bagi calon dokter dan tenaga kesehatan lainnya. "Kita harus mengirim dokter-dokter muda kita ke luar negeri untuk belajar teknologi dan metode pengobatan terbaru, lalu membawa ilmu tersebut kembali ke Indonesia," ujarnya. Dengan cara ini, diharapkan akan terjadi transfer pengetahuan yang dapat meningkatkan standar pelayanan kesehatan dan nakes di dalam negeri.
Fahd A Rafiq juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sektor kesehatan. "Kita harus memastikan bahwa dana yang dialokasikan untuk kesehatan benar-benar digunakan secara efektif dan efisien," katanya. Menurutnya, pengawasan yang ketat dan pengelolaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan nasional.
Pada akhirnya, Fahd A Rafiq mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan dan rumah sakit di Indonesia. "Kita semua memiliki peran penting dalam membangun sistem kesehatan yang lebih baik. Mari kita bekerja sama untuk memastikan bahwa semua WNI dapat mendapatkan layanan kesehatan terbaik di tanah air sendiri," tutupnya.