Mulai 6 Oktober, Bandara Dhoho Kediri Persiapkan Keberangkatan Umrah
Bandara Dhoho Kediri akan memulai penerbangan umrah bulanan mulai Oktober 2024, dengan dukungan dari maskapai Citilink. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Penerbangan umrah perdana dari Bandara Dhoho Kediri dijadwalkan akan dimulai pada 6 Oktober 2024. Langkah ini diambil setelah rapat koordinasi dengan puluhan biro travel, yang menunjukkan tingginya masyarakat dari wilayah selatan Jawa Timur untuk menjalankan ibadah ke Tanah Suci.
General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Dhoho Kediri, I Nyoman Noer Rohim, mengonfirmasi bahwa penerbangan umrah melalui bandara ini akan dilakukan sebulan sekali.
Jadwal awal penerbangan telah ditetapkan untuk tanggal 6 Oktober, 3 November, dan 1 Desember 2024. Rencana ini didukung oleh maskapai Citilink, yang akan menjadi operator utama penerbangan umrah dari Bandara Dhoho.
"Jika animo masyarakat terus meningkat, frekuensi penerbangan bisa ditambah menjadi seminggu sekali," jelas Nyoman pada rapat koordinasi yang berlangsung pada Kamis (27/6).
Hasil diskusi kelompok fokus (FGD) yang digelar oleh PT AP I menunjukkan bahwa wilayah selatan Jawa Timur memiliki potensi jemaah umrah yang signifikan. Dari 17 kabupaten/kota di sekitar bandara, jumlah calon jemaah umrah diperkirakan mencapai puluhan ribu per tahun.
Kabupaten Kediri sendiri, misalnya, memiliki potensi sekitar 4.918 jemaah setiap tahun. Ini menjadi dasar keputusan untuk memulai penerbangan umrah dari Bandara Dhoho.
"Data ini menunjukkan besarnya potensi jemaah umrah dari wilayah selatan Jawa Timur, yang selama ini mungkin harus menempuh perjalanan lebih jauh ke bandara lain," tambah Nyoman.
Pihak bandara telah mempersiapkan segala keperluan untuk mendukung keberangkatan umrah, termasuk koordinasi dengan imigrasi dan bea cukai.
Baca Juga: Kemenag Imbau Masyarakat Waspada dengan Paket Murah Biaya Umrah dan Haji
"Kami berkomitmen untuk memastikan semua layanan terkait umrah, seperti imigrasi dan bea cukai, berjalan lancar di Bandara Dhoho," ujar Nyoman.
District Sales Manager PT Citilink, Mohammad Ubaidillah, menyatakan bahwa sebelum memutuskan untuk membuka penerbangan umrah di Bandara Dhoho, mereka telah melakukan kajian perizinan dan memetakan potensi jemaah umrah di wilayah Mataraman.
"Kami ingin memastikan bahwa animo untuk umrah benar-benar ada, bukan hanya sekadar perkiraan," ungkap Ubaidillah.
Citilink akan memulai penerbangan umrah perdana dengan slot yang telah dipesan oleh biro travel dari wilayah Madiun, yang sudah memesan lebih dari 100 kursi untuk keberangkatan 6 Oktober nanti.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Kediri, Sukadi, menyatakan bahwa Pemkab Kediri mendukung penuh pembukaan pelayanan umrah di Bandara Dhoho. Dukungan ini termasuk rencana untuk memberikan subsidi angkutan jemaah, yang akan diusulkan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun ini.
"Kami juga akan membantu dalam sosialisasi pelayanan umrah ini, memastikan bahwa masyarakat mengetahui dan dapat memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan," terang Sukadi.
Penerbangan umrah dari Bandara Dhoho diharapkan dapat memberikan akses yang lebih mudah dan efisien bagi masyarakat di eks Karesidenan Kediri, eks Karesidenan Madiun, serta Kabupaten Jombang dan Tuban.
Akses yang lebih dekat ini diharapkan dapat mengurangi biaya dan waktu perjalanan bagi jemaah umrah dari wilayah tersebut. Nyoman menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi dan meningkatkan layanan berdasarkan respons dan kebutuhan jemaah.
"Kami berharap dengan adanya penerbangan umrah langsung dari Bandara Dhoho, masyarakat dapat lebih mudah dan nyaman dalam melaksanakan ibadah umrah," ujarnya.
Jika respons positif terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan maskapai lain juga akan bergabung dalam melayani penerbangan umrah dari Bandara Dhoho. PT AP I dan Citilink siap menyesuaikan frekuensi penerbangan dan bekerja sama dengan maskapai lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami optimistis dengan masa depan penerbangan umrah dari Bandara Dhoho, terutama jika melihat animo masyarakat yang sangat besar," kata Nyoman.
Baca Juga: Arab Saudi Larang Umrah Lebih dari Sekali Selama Ramadan