Sakit Saat di Bandara, Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat dari Bandara Hasanuddin

Pasmawati La Palia, calon jemaah haji kloter 24 Makassar, terpaksa menunda keberangkatan karena sakit. Baca selengkapnya di sini!

Sakit Saat di Bandara, Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat dari Bandara Hasanuddin
Sakit Saat di Bandara, Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat dari Bandara Hasanuddin. Gambar: Ilustrasi Canva

BaperaNews - Seorang calon jemaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 24 dari embarkasi Makassar, Pasmawati La Palia, terpaksa menunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena mengalami sakit saat berada di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Jemaah asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ini seharusnya berangkat bersama 449 jemaah lain pada pukul 13.43 WITA, namun terpaksa dikembalikan ke asrama haji untuk mendapatkan perawatan.

Kejadian ini terjadi saat Pasmawati, yang berusia 59 tahun, sedang menunggu waktu keberangkatan di bandara. Ia mendadak mengalami muntah-muntah sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, mengonfirmasi bahwa Pasmawati harus dirawat terlebih dahulu di klinik asrama haji.

"Ada satu jemaah, sebelum naik pesawat, dia sakit muntah-muntah jadi dokter berinisiatif harus dikembalikan ke Asrama Haji dan ditunda berangkat," ujar Ikbal pada Rabu malam.

Pasmawati sudah siap naik pesawat untuk terbang ke Arab Saudi, namun kondisinya yang tidak memungkinkan membuatnya harus kembali ke Asrama Haji Sudiang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di klinik yang ada di sana.

Menurut Ikbal, jemaah haji sakit akan diberangkatkan ke Tanah Suci jika kondisinya sudah benar-benar sehat. Namun, keberangkatan ini juga tergantung pada ketersediaan kursi kosong di kloter selanjutnya.

Baca Juga: Jemaah Haji Pakai Visa Non-Haji, Kemenag: 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

"Dia berangkat jika ada seat kosong di kloter selanjutnya," tambah Ikbal. Sementara itu, kondisi Pasmawati diharapkan segera membaik sehingga dapat menyusul jemaah lainnya ke Tanah Suci.

Proses pemulangan Pasmawati ke asrama haji dilakukan dengan cepat untuk memastikan ia mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan.

Klinik asrama haji di Sudiang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk menangani berbagai kondisi kesehatan jemaah. Hal ini penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi jemaah yang mengalami masalah kesehatan.

Keputusan untuk menunda keberangkatan Pasmawati juga menunjukkan komitmen pihak penyelenggara dalam menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah haji. Meskipun situasi ini mungkin mengecewakan bagi Pasmawati, namun langkah ini diambil demi kesejahteraannya.

Menjaga kesehatan jemaah merupakan prioritas utama, terutama mengingat perjalanan panjang dan kondisi cuaca di Tanah Suci yang bisa menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Taksi Terbang untuk Jemaah Haji 2024