Akibat Jalan Rusak, Bayi 5 Bulan Meninggal Dunia di Tengah Perjalanan ke Rumah Sakit di Ketapang
Bayi tersebut meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit dr. Agoedjam Ketapang akibat kondisi jalan yang sangat buruk.
BaperaNews - Nasib tragis menimpa seorang bayi berusia lima bulan asal Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Bayi tersebut meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit dr. Agoedjam Ketapang akibat kondisi jalan yang sangat buruk. Kejadian ini terjadi pada hari Rabu (24/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
Menurut keterangan Nova (37), kerabat korban, bayi laki-laki tersebut mengalami demam tinggi, flu, dan kejang-kejang sebelum akhirnya dibawa ke Puskesmas Kendawangan pada pukul 04.00 WIB.
"Awalnya korban dirawat di Puskesmas Kendawangan," kata Nova. Karena kondisi bayi semakin parah, petugas medis memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit dr. Agoedjam Ketapang.
Mobil yang membawa bayi malang tersebut tak bisa melaju kencang karena kondisi jalan yang rusak parah.
"Kami tadi berangkat jam 06.30, itu didampingi sama perawat. Itu dah sedang laju kami dari Kendawangan, sampai di (Desa) Pagar Mentimun, bayi itu udah tidak ada lagi," ujar Nova saat dihubungi.
Nova meminta agar Pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak. Menurutnya, kondisi jalan yang hancur lebur ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan sangat menghambat perjalanan, terutama dalam situasi darurat seperti ini.
Baca Juga: Petugas Damkar Sebut Pompa Mobil Damkar Ada Kendala Saat Kebakaran di Gereja Depok
"Paling tidak ada penimbunan bah, memang kalau mati itu udah kuasa Tuhan, tapi halangan kite di jalan seperti ini sangat menghambat perjalanan, apa lagi tengah membawa pasien," ujarnya.
Kejadian ini memicu reaksi dari masyarakat setempat yang turut berduka dan berharap pemerintah segera mengambil tindakan. Banyak yang menyuarakan agar infrastruktur jalan diperbaiki untuk menghindari tragedi serupa di masa depan.
"Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki jalan ini, agar kejadian seperti ini tidak terulang," ujar seorang warga.
Saat ini, jenazah bayi malang tersebut telah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Orang tua bayi, Mirna dan Dayat, serta keluarga besar, tengah berduka atas kehilangan yang mendalam.
"Ini sangat menyedihkan bagi kami semua," ujar Nova dengan suara bergetar.
Kasus ini menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan dan akses yang memadai di daerah-daerah terpencil. Kondisi jalan yang buruk tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga dapat berakibat fatal dalam situasi darurat medis.
View this post on Instagram
Baca Juga: Usai Lahiran, Siswi SMA di Kupang Sembunyiin Bayi di Dalam Koper Gegara Takut dan Malu