Kominfo Jelaskan Alasan Apple Belum Buka Pabrik di Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan alasan Apple belum membuka pabrik di Indonesia. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa peluang bagi Apple untuk membuka pabrik di Indonesia sangat kecil.
Hal ini disampaikan terkait dengan kedatangan CEO Apple, Tim Cook, ke Indonesia beberapa waktu lalu, yang membuka harapan akan investasi perusahaan tersebut di dalam negeri. Namun, hingga saat ini, belum ada kabar mengenai rencana tersebut.
Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa alasan utama di balik keputusan Apple adalah faktor insentif yang ditawarkan oleh negara lain.
Dalam pernyataannya, ia menyatakan bahwa negara-negara seperti Vietnam telah memberikan keringanan pajak yang signifikan kepada Apple, bahkan hingga 50 tahun ke depan, dengan syarat perusahaan tersebut harus merekrut hingga 200 ribu karyawan.
Kondisi ini memberikan keuntungan kompetitif bagi Vietnam dibandingkan Indonesia, yang tidak dapat menawarkan insentif serupa.
“Ketika produsen luar negeri mempertimbangkan untuk berinvestasi di negara lain, insentif menjadi salah satu faktor penentu. Indonesia tidak dapat bersaing dengan tawaran yang terlalu banyak dari negara lain. Kami ingin memberikan insentif, tetapi dampaknya harus diperhatikan dengan cermat, karena jika terlalu besar, akan mempengaruhi industri lain,” jelas Budi Arie.
Menkominfo juga menyoroti pentingnya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam konteks investasi asing, termasuk dari Apple.
Namun, ia mengakui bahwa perhitungan TKDN hanya diketahui oleh Departemen Perindustrian (Kemenperin). Hal ini menambah kompleksitas dalam diskusi mengenai potensi investasi Apple di Indonesia.
Baca Juga : Ini Alasan iPhone 16 Dilarang Masuk ke Indonesia
Sementara itu, langkah Apple di Indonesia saat ini tampaknya terbatas pada peluncuran Apple Developer Academy di Tangerang, Sidoarjo, dan Batam. Ini menjadi satu-satunya investasi nyata yang dilakukan perusahaan asal Cupertino tersebut di tanah air.
Meskipun pembukaan akademi ini merupakan langkah positif, banyak yang berharap bahwa Apple akan memperluas komitmennya dengan membuka pabrik di Indonesia.
Sejak kedatangan Tim Cook, berbagai spekulasi dan harapan muncul mengenai kemungkinan Apple berinvestasi lebih dalam di Indonesia. Namun, harapan tersebut tampaknya belum terwujud.
Dalam konteks persaingan global, Indonesia harus mempertimbangkan cara untuk menarik perhatian perusahaan teknologi besar seperti Apple dengan menawarkan insentif yang lebih menarik.
Budi Arie menegaskan bahwa upaya untuk menarik Apple tetap ada, meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar. Ia menekankan pentingnya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Kemenperin, untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik bagi perusahaan asing di Indonesia.
Menurutnya, kolaborasi ini akan membantu menemukan solusi terbaik dalam menarik investasi besar seperti Apple.
Budi Arie juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia ingin menunjukkan bahwa mereka terbuka untuk investasi dan siap bernegosiasi dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka. Namun, di sisi lain, mereka harus berhati-hati agar tidak memberikan insentif yang dapat merugikan industri dalam negeri.
Baca Juga : Demi Gengsi, Pria Bawa Kabur iPhone Rental, Malah Bikin Keluarga Terjebak Masalah