Pendiri Kakao Korp Ditangkap Atas Dugaan Manipulasi Saham
Kim Beom-su, pendiri Kakao Corp, ditangkap karena diduga terlibat manipulasi saham SM Entertainment.
BaperaNews - Kim Beom-su, pendiri Kakao Corp, ditangkap pada Selasa (23/7) karena diduga terlibat dalam manipulasi saham saat mengakuisisi agensi K-Pop, SM Entertainment, tahun lalu.
Jaksa pengadilan distrik Selatan Seoul mengungkapkan bahwa Kim Beom-su terlibat dalam praktik manipulasi harga saham SM Entertainment pada Februari 2023 untuk menjegal kompetitor, Hybe, dari mengambil alih SM Entertainment.
Pengadilan menyetujui surat perintah penangkapan terhadap Kim Beom-su untuk mencegah penghancuran barang bukti dan potensi pelarian diri. Dia kemudian ditangkap dan ditahan di Pusat Penahanan Seoul Nambu. Kim akan ditahan selama 20 hari sementara jaksa melakukan penyelidikan lebih lanjut sebelum memutuskan dakwaan.
Dalam pernyataan resmi, Kakao Corp menyatakan bahwa mereka menyayangkan situasi saat ini dan mengumumkan bahwa CEO Kakao Corp Shina Chung akan mengisi kekosongan manajemen yang ditinggalkan Kim Beom-su.
Kim, yang memegang 24 persen saham Kakao Corp bersama entitas afiliasi, adalah pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut.
Kim Beom-su sendiri membantah tuduhan tersebut, mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memerintahkan atau menoleransi aktivitas ilegal apa pun.
Baca Juga: Elon Musk Upload Video AI Fashion Show Donald Trump hingga Kim Jong Un di X
"Saya tidak terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun yang dituduhkan kepada saya," ujarnya.
Penahanan Kim Beom-su berpotensi memengaruhi kepemilikan Kakao terhadap bank online-nya, KakaoBank. Regulasi di Korea Selatan melarang individu yang dihukum karena kejahatan finansial untuk memiliki lebih dari 10 persen saham di perusahaan finansial. Saat ini, Kakao adalah pemegang saham terbesar KakaoBank.
Menurut Korea Exchange, harga saham KakaoBank sempat melonjak sekitar 11 persen pada pembukaan pasar setelah berita penangkapan Kim Beom-su, dipicu spekulasi potensi perubahan kepemilikan saham dan minat akuisisi.
Namun, harga saham KakaoBank turun 3,79 persen ke angka 20.300 won (sekitar Rp 237.700) pada penutupan pasar.
Selain berdampak pada kepemilikan, kontrol Kakao terhadap KakaoBank juga diperkirakan akan mengendur.
Menurut pakar industri, Kakao mungkin akan menghadapi pengawasan ketat sehingga lebih sulit untuk mengambil keputusan besar untuk pengembangan layanan. Hal ini dapat memengaruhi rencana investasi Kakao dalam kecerdasan buatan (AI) dan ekspansi bisnis ke luar negeri.
Baca Juga: Apple Bikin Iklan "Horor" untuk Rayu Pengguna Android Beralih ke iOS