Diberi Makan Berlebihan, Anjing Bernama Nuggi Mati Kegemukan, Pemilik Dipenjara 2 Bulan
Seorang perempuan di Auckland dijatuhi hukuman penjara dan denda setelah anjing peliharaannya, Nuggi, mati akibat obesitas parah.
BaperaNews - Seorang perempuan di Auckland, Selandia Baru, dihukum penjara dua bulan setelah anjing peliharaannya, Nuggi, mati akibat obesitas. Anjing tersebut mengalami kegemukan parah karena pemiliknya secara berlebihan memberinya makanan, termasuk delapan hingga sepuluh potong ayam setiap hari, ditambah biskuit anjing.
Pengadilan Distrik Manukau di Auckland Selatan menjatuhkan hukuman penjara kepada pemilik Nuggi dan juga memerintahkan membayar denda sebesar Rp11,77 juta. Selain itu, perempuan yang namanya tidak disebutkan ini dilarang memiliki anjing selama setahun.
Keputusan ini disampaikan oleh Royal New Zealand Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) pada 24 Juli 2024.
Menurut Kepala Eksekutif SPCA, Todd Westwood, pemilik Nuggi gagal mencari bantuan atau mengubah perilakunya, dan malah terus memberi makan anjingnya secara berlebihan hingga kondisinya memburuk.
"Nuggi diberi makan berlebihan. Alih-alih mencari bantuan atau mengubah perilaku, pemiliknya malah terus memberinya makan berlebihan hingga dia hampir tidak bisa berjalan. Ini tidak bisa diterima," ujar Westwood, seperti dilansir dari The Straits Times, Rabu (24/7).
Saat diselamatkan pada Oktober 2021, Nuggi memiliki berat 53,7 kilogram, sangat jauh dari berat ideal seekor anjing. Kondisinya sangat parah sehingga detak jantungnya tidak bisa didengar dengan stetoskop karena kebanyakan lemak.
Baca Juga: Pendiri Kakao Korp Ditangkap Atas Dugaan Manipulasi Saham
Nuggi harus berhenti tiga kali untuk mengatur napas saat berjalan sejauh 10 meter menuju mobil penyelamat. Kakinya terlihat kesulitan melangkah karena beban tubuhnya yang sangat besar.
Selain obesitas, Nuggi juga mengalami berbagai masalah kesehatan lainnya. Kukunya tumbuh terlalu besar, ada luka di perut dan sikunya, serta menderita konjungtivitis atau mata merah.
“Kukunya tumbuh terlalu besar. Ada luka di perut dan sikunya, dan menderita konjungtivitis atau mata merah,” tambah Westwood.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pemahaman dan tanggung jawab pemilik hewan peliharaan dalam menjaga kesehatan hewan mereka. Memberi makan hewan peliharaan secara berlebihan dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti yang dialami Nuggi.
Obesitas pada anjing dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk masalah jantung, diabetes, dan kesulitan bergerak.
Obesitas pada hewan peliharaan menjadi masalah yang semakin umum di berbagai negara, termasuk Selandia Baru. Pemilik hewan peliharaan sering kali tidak menyadari bahwa memberikan makanan berlebihan dapat merugikan kesehatan hewan mereka.
Dalam kasus Nuggi, pemiliknya terus memberikan makanan dalam jumlah yang tidak wajar, tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya.
Royal New Zealand Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi para pemilik hewan peliharaan lainnya.
"Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang nutrisi yang tepat bagi hewan peliharaan dan pentingnya memperhatikan kesehatan mereka secara keseluruhan," kata Westwood.
"Kami berharap ini bisa menjadi peringatan bagi pemilik hewan peliharaan lainnya untuk tidak memberikan makanan secara berlebihan dan selalu memeriksakan kesehatan hewan mereka secara rutin," tambahnya.
SPCA juga mengingatkan bahwa memberikan makanan yang tepat dan seimbang, serta rutin memeriksakan hewan peliharaan ke dokter hewan, adalah kunci untuk menjaga kesehatan mereka.
Organisasi ini juga menyarankan pemilik hewan peliharaan untuk mencari bantuan profesional jika mereka tidak yakin tentang kebutuhan nutrisi hewan peliharaan mereka.
Baca Juga: Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal, 18 Orang Dikabarkan Tewas