KFC Tutup 100 Gerai di Malaysia, Imbas Boikot Produk ProIsrael

Dampak dari seruan boikot produk ProIsrael, Malaysia menutup kurang lebih 100 gerai, yang terbanyak berada di negara bagian Kelantan. Baca selengkapnya di sini!

KFC Tutup 100 Gerai di Malaysia, Imbas Boikot Produk ProIsrael
KFC Tutup 100 Gerai di Malaysia, Imbas Boikot Produk ProIsrael. Gambar: Ilustrasi Canva

BaperaNews - KFC diketahui menutup lebih dari 100 gerai perusahaannya di Malaysia akibat dampak dari seruan boikot produk proIsrael. QSR Brands (M) Holdings Bhd yang merupakan induk perusahaan KFC di Malaysia mengatakan, penutupan gerai KFC itu dilakukan sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang. 

Penutupan gerai yang dilakukan sementara tersebut disinyalir dapat mengelola peningkatan biaya bisnis dan fokus pada keterlibatan tinggi zona perdagangan.

“QSR Brands dan KFC Malaysia telah mengambil langkah proaktif untuk menutup sementara gerai sebagai cara untuk mengelola peningkatan biaya bisnis dan fokus pada zona perdagangan dengan keterlibatan tinggi," jelas QSR dalam sebuah pernyataan, Senin (29/4) malam,

Meski KFC tutup gerai di Malaysia lebih dari 100, QSR Brands mengatakan jika karyawan dari gerai yang ditutup itu akan ditawari kesempatan untuk pindah ke toko yang beroperasi lebih sibuk. Hal ini dilakukan sebagai upaya optimalisasi ulang perusahaan.

"Sebagai perusahaan yang telah melayani masyarakat Malaysia selama lebih dari 50 tahun, fokusnya tetap pada penyediaan produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Malaysia melalui keamanan kerja bagi 18.000 anggota tim di Malaysia, yang mana sekitar 85 persen adalah Muslim," kata mereka.

Meski QSR tidak mengungkapkan berapa jumlah gerai yang terdampak, namun Harian Tiongkok Nanyang Siau Pau melaporkan ada 108 gerai jaringan yang berhenti beroperasi di Malaysia, di mana negara bagian Kelantan yang paling terkena dampak, dengan hampir 80 persen tokonya terkena dampak.

Baca Juga: Diduga Pro Israel, Aksi Boikot FamilyMart Ramai di Medsos!

Sementara itu, seorang profesor ekonomi University Sunway, Yeah Kim Leng, mengatakan jika Malaysia saat ini sedang merasakan dampak yang lebih buruk dari aksi boikot produk proIsrael yang tengah menggema sejak Oktober lalu.

Menurutnya, dampak gerakan boikot itu bisa berpengaruh pada lapangan kerja serta rantai pasokan restoran yang dianggap berafiliasi dengan Israel.

Sebelumnya,  aksi boikot produk proIsrael dilakukan sebagai upaya untuk mendesak Israel agar menghentikan aksi genosida yang dilakukannya terhadap Gaza, Palestina. Gerakan boikot itu dikenal dengan sebutan BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi). 

Kendati dinilai terafiliasi oleh Israel, namun menurut Ketua Kelompok ProPalestina BDS Malaysia, Profesor Mohd Nazari Ismail, KFC tidak masuk dalam daftar perusahaan sasaran boikot.

“KFC tidak termasuk dalam daftar perusahaan sasaran BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) (gerakan yang dipimpin Palestina). Tapi banyak warga Malaysia yang melihat operator makanan cepat saji Amerika ada hubungannya dengan Israel termasuk KFC," katanya.

Baca Juga: CEO McDonald's Ketar-ketir Bisnisnya Makin Merosot Usai Aksi Boikot