Ritual Erotis WNA di Bali Bikin Heboh, Sandiaga Uno Minta PHRI-ASITA Awasi
Skandal ritual erotis WNA di Bali memicu permintaan penguatan pengawasan turis asing oleh Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Ritual erotis yang dilakukan sejumlah WNA di Bali menghebohkan masyarakat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, meminta agar asosiasi pariwisata, seperti PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), ikut memperkuat pengawasan terhadap turis asing di Bali.
Sandiaga Uno menegaskan perlunya pengawasan ketat setelah mengetahui viralnya video yang memperlihatkan ritual erotis yang dilakukan oleh beberapa WNA di Ubud.
"Dapat dipastikan ekosistem kami sekarang akan diperkuat, baik dari ASITA maupun PHRI," kata Sandiaga saat ditemui di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (16/5).
Video yang merekam ritual erotis tersebut memperlihatkan beberapa WNA yang melakukan tindakan tidak pantas di sebuah vila di Ubud, Gianyar, Bali. Dalam video itu, terlihat seorang pria brewok dipeluk oleh sejumlah perempuan WNA berpakaian seksi.
Mereka meliuk-liuk erotis sambil meraba-raba tubuh pria itu. Beberapa perempuan lain beradegan menari, berlutut, dan menjulurkan lidah ke arah perempuan lain. Adegan lainnya menunjukkan beberapa wanita duduk di kursi dan meliuk-liuk erotis, serta beberapa pria dan wanita berpelukan sambil menggerayangi satu sama lain.
Mengetahui kejadian tersebut, Sandiaga Uno mendapatkan saran dari Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), bendesa adat di Ubud, serta masyarakat setempat untuk saling mengawasi perilaku turis asing di Bali. Tindakan ini diharapkan dapat menjaga nilai-nilai budaya dan moral yang berlaku di Bali.
Polisi Bali segera bergerak untuk menyelidiki dugaan ritual aneh yang bernuansa cabul tersebut.
"Satreskrim Polres Gianyar sedang menyelidiki kejadian tersebut," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Sabtu (11/5).
Baca Juga: Geger Ada Daerah yang Disebut 'New Moscow' di Bali, Sandiaga Buka Suara
Polisi Bali menila i bahwa ritual erotis tidak sesuai dan tidak menghargai nilai-nilai budaya yang ada di Bali.
Sandiaga Uno menekankan bahwa pengawasan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari asosiasi pariwisata dan masyarakat.
"Pengawasan perlu dilakukan secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang dan nilai-nilai budaya Bali tetap terjaga," ujarnya.
ASITA dan PHRI diharapkan dapat membantu dalam pengawasan ini dengan memberikan edukasi kepada para turis asing tentang pentingnya menghormati budaya dan norma lokal.
Selain itu, Sandiaga juga meminta agar pihak-pihak yang terlibat dalam sektor pariwisata di Bali lebih proaktif dalam mengawasi dan melaporkan kegiatan yang mencurigakan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai setempat.
Bali, sebagai destinasi wisata terkenal, memang menarik perhatian banyak turis asing. Namun, kejadian seperti ini dapat merusak citra pariwisata Bali yang selama ini dikenal ramah dan santun.
"Kami akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan pariwisata di Bali tetap berkelanjutan dan sesuai dengan norma budaya yang ada," tegas Sandiaga.
Baca Juga: WN Ukraina dan Rusia Punya Lab Narkoba di Bali, Ternyata Punya Kitas Investor