Ini Alasan Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain

Pejabat di Kota Fuji Kawaguchiko memutuskan untuk menutupi pemandangan Gunung Fuji dengan kain hitam panjang karena penduduk setempat mengeluhkan perilaku wisatawan yang tidak mematuhi aturan lalu lintas dan membuang sampah sembarangan. Baca selengkapnya di sini!

Ini Alasan Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain
Ini Alasan Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Pejabat di Kota Fuji Kawaguchiko, Jepang, memutuskan untuk menutupi pemandangan Gunung Fuji dengan kain hitam panjang.

Kebijakan ini diambil setelah banyaknya keluhan dari penduduk setempat yang terganggu oleh lonjakan wisatawan yang datang untuk melihat dan berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji dari depan toko Lawson.

Pada Kamis (23/5), Reuters melaporkan bahwa kain penghalang berukuran 20 meter panjang dan 2,5 meter tinggi tersebut dipasang untuk meredam gangguan akibat turis yang memadati kota kecil itu.

Penduduk setempat mengeluhkan perilaku wisatawan yang tidak mematuhi aturan lalu lintas dan membuang sampah sembarangan.

Kikue Katsumata (73), salah satu penduduk kota tersebut, mengatakan bahwa meskipun senang dengan kedatangan turis, namun kegiatan mengambil foto di lokasi itu berpotensi berbahaya karena jalan yang sempit dan kepadatan lalu lintas.

"Jalannya agak sempit dan bisa berbahaya jika orang menyeberang tanpa menggunakan penyeberangan," kata Katsumata.

Kazuhiko Iwama (65), penduduk lain yang tinggal di sekitar lokasi, juga menyuarakan keluhan serupa. Ia menyoroti bahwa para turis sering kali tidak mempedulikan mobil yang melintas, sehingga menambah risiko kecelakaan di jalan tersebut.

Baca Juga: Ratusan Wisudawan Harvard Walk Out Usai 13 Mahasiswa Tak Menerima Ijazah Imbas Protes untuk Palestina

"Mereka menyeberang jalan dan sepertinya tidak peduli dengan mobil sama sekali, itu berbahaya. Dan mereka meninggalkan sampah dan puntung rokok di mana-mana," ungkap Iwama, seperti yang dilansir dari BBC.

Pada akhir April 2024, pejabat Jepang mengumumkan rencana untuk memasang kain hitam sebagai upaya terakhir untuk mengatasi masalah ini.

Kain hitam tersebut dipasang di antara tiang dan digantungkan di kabel, menutupi pemandangan "Gunung Fuji Lawson". Pemasangan kain ini menarik perhatian masyarakat luas dan media. Beberapa kamera meliput proses pemasangan, dan sejumlah wisatawan yang penasaran ikut berkumpul untuk menyaksikannya.

Namun, tidak semua pihak percaya bahwa solusi ini akan efektif. Salah satu turis, Yuri Vavilin dari Kazakhstan, menyatakan keraguannya.

"Ini mungkin berhasil selama beberapa hari. Tapi saya yakin seseorang akan membuat lubang [di dalamnya] dan mengambil fotonya suatu saat nanti," ujar Vavilin, seperti diberitakan oleh CBS News pada Selasa (21/5).

Popularitas lokasi "Gunung Fuji Lawson" meningkat drastis setelah travel creator sekaligus fotografer Luke Cameron mengunggah video di TikTok pada Januari 2024.

Dalam video tersebut, Cameron menyoroti 10 tempat terbaik di Jepang untuk melihat Gunung Fuji, dan toko Lawson tersebut berada di urutan kedua dalam daftarnya.

Video ini menjadi viral dan memicu lonjakan kunjungan wisatawan ke kota Fuji Kawaguchiko, yang berada di prefektur Shizuoka, sekitar satu jam perjalanan ke utara Gunung Fuji.

Dari Maret hingga April 2024, kota ini mencatatkan rekor kunjungan wisatawan sebanyak 3 juta orang. Namun, lonjakan turis ini membawa dampak negatif bagi kehidupan penduduk setempat.

Selain mengabaikan aturan lalu lintas dan membuang sampah sembarangan, kehadiran turis dalam jumlah besar juga membuat penduduk merasa tidak nyaman dengan ketidakpatuhan para wisatawan.

Pejabat setempat telah mencoba berbagai cara untuk menjaga ketertiban, termasuk memasang rambu-rambu dalam berbagai bahasa.

Namun, sebagian besar wisatawan tetap mengabaikan rambu-rambu tersebut. Oleh karena itu, pemasangan kain hitam dianggap sebagai langkah terakhir yang harus diambil untuk mengatasi situasi ini.

Baca Juga: Meksiko Makan Korban Jiwa hingga 48 Orang Akibat Suhu Panas Tinggi