Ratusan Wisudawan Harvard Walk Out Usai 13 Mahasiswa Tak Menerima Ijazah Imbas Protes untuk Palestina

Ratusan wisudawan Harvard University melakukan aksi walk out terhadap penahanan ijazah mereka karena telah mendukung aksi bela Palestina. Baca selengkapnya di sini!

Ratusan Wisudawan Harvard Walk Out Usai 13 Mahasiswa Tak Menerima Ijazah Imbas Protes untuk Palestina
Ratusan Wisudawan Harvard Walk Out Usai 13 Mahasiswa Tak Menerima Ijazah Imbas Protes untuk Palestina. Gambar : Harvard Magazines/Niko Yaitanes

BaperaNews - Protes terkait penanganan aksi solidaritas dengan Palestina terjadi di Harvard University. Ratusan wisudawan Harvard ini melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes atas penahanan ijazah 13 mahasiswa yang terlibat dalam unjuk rasa proPalestina.

Aksi wisudawan Harvard walk out tersebut menjadi sorotan setelah sejumlah mahasiswa Harvard menolak menerima ijazah mereka sebagai bentuk protes atas kebijakan kampus terhadap aksi bela Palestina. Dilansir dari Reuters, Senin (27/5), langkah ini dipandang sebagai tanggapan atas sikap kampus yang dianggap tidak toleran terhadap kebebasan berpendapat.

Sikap solidaritas terhadap Palestina juga terlihat di Universitas California, Berkeley, di mana ratusan mahasiswa menggelar aksi protes serupa selama konflik antara Israel dan Hamas. Tidak hanya dari Harvard, mahasiswa dari berbagai kampus di AS turut serta dalam aksi tersebut.

Perwakilan mahasiswa, Shruthi Kumar, menyampaikan kekecewaannya terhadap respons kampus yang dianggapnya melanggar hak kebebasan berpendapat dan hak mahasiswa untuk melakukan unjuk rasa.

"Pada semester ini, kebebasan berpendapat dan ekspresi solidaritas kami jadi bisa dihukum," ungkapnya.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsian di Rafah, Banyak yang Terbakar Hidup-hidup

Aksi protes ini mendapat dukungan luas dari kalangan mahasiswa dan staf universitas. Lebih dari 1.500 orang telah menandatangani petisi mendukung mahasiswa yang ditahan ijazahnya, sementara hampir 500 staf universitas telah mengungkapkan dukungan terhadap penahanan tersebut.

Salah satu dari 13 mahasiswa yang ijazahnya ditahan, Asmer Asrar Safi, menyatakan bahwa sanksi yang diterimanya menunjukkan sejauh mana Harvard akan menekan suara-suara yang menentang pendanaan mereka. Meski demikian, pihak fakultas telah berusaha merekomendasikan agar mahasiswa yang melakukan protes dapat menerima ijazah mereka.

Namun, dewan pengurus utama Harvard University memutuskan bahwa 13 mahasiswa tersebut telah melanggar kebijakan universitas dengan perilaku mereka. 

"Seiring dengan keputusan ini, kami mencatat bahwa ketentuan tegas dari Buku Pegangan Mahasiswa Harvard College menyatakan bahwa siswa yang tidak bereputasi baik tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar," tulis keterangan Harvard Corporation.

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)

Baca Juga: Israel Bersumpah Akan Balas Dendam ke Negara-negara yang Akui Palestina