PM Inggris Boris Johnson Mundur, Sedih Harus Tinggalkan Pekerjaan Terbaik
Boris Johnson sebagai Perdana Menteri di Inggris resmi mengundurkan diri usai 10 Menteri dan 40 Pejabat di kabinetnya mundur secara massal.
BaperaNews - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson secara resmi mengundurkan diri pada hari Kamis siang 7 Juli 2022. Ia menyampaikan pidato terakhirnya di depan Downing Street No.10.
Boris Johnson mengaku menyesal karena tidak bisa menyelesaikan dan mensukseskan berbagai proyek, ia juga mengaku sedih lantaran jabatan PM baginya ialah pekerjaan terbaik di dunia.
“Saya menyesal karena tidak bisa sukses dalam berargumen dan sangat sakit rasanya tidak bisa melihat begitu banyak ide dan proyek selesai” ujar Boris Johnson di awal pidato. “Saya ingin memberitahu Anda semua betapa sedihnya saya menyerahkan pekerjaan terbaik ini. Tapi ya, sesuatu tidak selalu berjalan seperti yang kita harapkan” imbuhnya.
Menurutnya, menjadi Perdana Menteri seperti bersekolah, membuatnya belajar banyak hal dan membawanya ke banyak tempat. “Terlepas dari semuanya, saya ingin mengucap terima kasih kepada publik Inggris dan hak istimewa yang Anda berikan” imbuh Boris Johnson.
Perdana Menteri Inggris ini juga mengaku bangga dengan apa yang telah ia lakukan selama memimpin Inggris, mulai dari membawa Inggris keluar dari Uni Eropa hingga melewati pandemi Covid 19. Meskipun sudah mengumumkan mundur, Boris Johnson masih memimpin sampai ada PM baru terpilih. “Saya akan tetap bekerja sampai ada pemimpin baru” terangnya.
Di akhir pidatonya, Johnson mengungkap proses pemilihan pemimpin baru telah dimulai dan akan diumumkan detailnya oleh pemerintah pada minggu depan.
Baca Juga : 5 Menteri Mundur, PM Inggris Boris Johnson Tolak Lengser
Sebagai informasi, Boris Johnson mundur dari jabatannya sebagai PM Inggris usai 10 Menteri dan 40 pejabat di kabinetnya mundur massal. Para Menteri, parlemen Inggris, termasuk dari Partai berkuasa Partai Konservatif mendesaknya mundur.
Dua Menteri yang mundur pertama kali ialah Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid pada hari Rabu 6 Juli 2022. Kemudian delapan Menteri lainnya dan puluhan pejabat di Kabinet Johnson mundur serentak. 54 pejabat mundur hanya dalam waktu 48 jam.
Boris Johnson awalnya menyatakan tidak akan mundur karena ingin menyelesaikan segala tugas dan proyek yang ada. “Tugas Perdana Menteri dalam kondisi sulit saat Anda sudah diberi mandat ialah terus bekerja, dan itu yang saya lakukan” imbuhnya (6/7), sehari sebelum ia resmi mengundurkan diri.
Namun karena banyaknya tekanan dan semakin banyak Menteri serta pejabat kabinet yang mundur, Boris Johnson dikabarkan melunak dan menyatakan mundur.