Mata-matai Lawan Pakai Drone, Pelatih Timnas Kanada Dipecat

Timnas Wanita Kanada mengalami skandal besar di Olimpiade Paris 2024 setelah pelatih Bev Priestman dan dua stafnya tertangkap menggunakan drone untuk memata-matai lawan.

Mata-matai Lawan Pakai Drone, Pelatih Timnas Kanada Dipecat
Mata-matai Lawan Pakai Drone, Pelatih Timnas Kanada Dipecat. Gambar : Canada Soccer by Daniela Porcelli

BaperaNews - Insiden memalukan menimpa Timnas Wanita Kanada setelah dua staf pelatih tertangkap menggunakan drone untuk memata-matai lawan. 

Federasi Sepak Bola Kanada langsung bertindak tegas dengan memecat pelatih Bev Priestman. Insiden ini terjadi jelang pertandingan kontra Selandia Baru di Olimpiade Paris 2024.

Federasi Sepak Bola Kanada mengumumkan pemecatan dua staf pelatih, Joseph Lombardi dan Jasmine Mander, yang kedapatan menggunakan drone untuk memata-matai tim lawan.

Langkah ini diikuti dengan pengunduran diri Bev Priestman sebagai pelatih kepala. Namun, Federasi Sepak Bola Kanada tidak berhenti di situ. Mereka merasa tindakan tersebut telah mencoreng sportivitas dan memutuskan untuk memecat Priestman secara resmi.

"Komite Olimpiade Kanada memecat pelatih timnas wanita Kanada Bev Priestman dari tim Olimpiade Kanada setelah skorsing yang diberikan Federasi Sepak Bola Kanada. Asisten Andy Spence akan memimpin timnas sepak bola wanita Kanada di sisa Olimpiade 2024," demikian pernyataan resmi dari Komite Olimpiade Kanada (COC).

Penggunaan drone untuk memata-matai lawan bukanlah hal baru bagi Kanada. Kabarnya, teknik ini telah digunakan sejak Olimpiade Tokyo 2021, di mana timnas wanita Kanada berhasil meraih medali emas. Namun, kali ini, tindakan tersebut menimbulkan kontroversi besar di Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga: Shin Tae-yong Terima Golden Visa dari Pemerintah Indonesia

"Selama lebih dari 24 jam ini, kami banyak mendapat informasi soal penggunaan drone untuk memata-matai lawan. Itu menodai Olimpiade Paris 2024," ujar Sekjen Federasi Sepak Bola Kanada, Kevin Blue.

Kasus ini tidak hanya mencoreng nama baik timnas wanita Kanada tetapi juga memengaruhi reputasi Olimpiade secara keseluruhan. Penggunaan teknologi seperti drone dalam konteks yang tidak sportif telah menjadi perhatian serius di dunia olahraga.

Federasi Sepak Bola Kanada berjanji akan mengurus masalah ini secara internal dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Sementara itu, Andy Spence, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih, akan mengambil alih posisi sebagai pelatih kepala timnas wanita Kanada untuk sisa pertandingan di Olimpiade Paris 2024. Spence diharapkan dapat membawa stabilitas dan fokus kembali ke tim setelah skandal ini.

Bev Priestman, yang telah memimpin timnas wanita Kanada sejak 2020, sebelumnya berhasil membawa tim meraih berbagai prestasi, termasuk medali emas di Olimpiade Tokyo 2021. Namun, insiden ini telah mengakhiri kariernya dengan cara yang tidak diinginkan.

Priestman belum memberikan komentar resmi mengenai pemecatannya, tetapi pengamat olahraga berpendapat bahwa situasi ini akan menjadi tantangan besar bagi kariernya di masa depan.

Federasi Sepak Bola Kanada juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan para penggemar atas insiden ini. Mereka menegaskan komitmen mereka untuk menjunjung tinggi sportivitas dan fair play dalam setiap pertandingan. 

"Kami akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi," kata Kevin Blue.

Baca Juga: Welber Jardim Cedera Lutut Parah, Tinggalkan Stadion Pakai Kursi Roda