Gudang Penyimpanan Garam Terbesar di Sumenep Kebakaran, Kerugian Capai Rp192 Juta

Kebakaran besar melanda pusat penyimpanan garam terbesar di Sumenep, mengakibatkan kerugian Rp192 juta.

Gudang Penyimpanan Garam Terbesar di Sumenep Kebakaran, Kerugian Capai Rp192 Juta
Gudang Penyimpanan Garam Terbesar di Sumenep Kebakaran, Kerugian Capai Rp192 Juta. Gambar : Dok. RRI

BaperaNews - Pusat penyimpanan garam terbesar yang terletak di Dusun Ageng, Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terbakar hebat pada Jumat (26/7).

Kebakaran tersebut mengakibatkan lima bangunan kayu yang biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan garam ludes dilalap api, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp192 juta.

Menurut Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti, tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa ini.

"Kerugian diperkirakan mencapai Rp192 juta," ujar Widiarti saat dihubungi.

Ia menjelaskan bahwa kebakaran bermula sekitar pukul 09.45 WIB ketika seorang saksi bernama Masser melintas di area gudang penyimpanan garam dan melihat kepulan asap hitam dari salah satu bangunan.

Masser kemudian mendekati sumber asap dan menemukan bahwa api berasal dari gudang milik Atiya, yang selama ini digunakan untuk menyimpan garam serta berbagai alat lainnya.

Saksi tersebut segera memberi tahu pemilik bangunan dan warga sekitar serta meminta bantuan untuk memadamkan api. 

Baca Juga: Petugas Damkar Sebut Pompa Mobil Damkar Ada Kendala Saat Kebakaran di Gereja Depok

Namun, api cepat menyebar akibat angin kencang di area tambak garam, menjalar ke gudang-gudang lainnya di sekitarnya. Empat bangunan tambahan yang terbakar meliputi gudang milik Muriya, Muhammad, Sa'awi, dan Danil, yang juga digunakan untuk penyimpanan garam dan barang-barang lainnya. 

Warga segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Polsek Kalianget dan pemadam kebakaran. Sekitar pukul 10.05 WIB, empat unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk menangani kebakaran. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB.

Dugaan sementara mengenai penyebab kebakaran adalah korsleting listrik dari bangunan milik Atiya.

"Faktor penyebab kebakaran diperkirakan akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting," jelas Widiarti.

Kebakaran ini memberikan dampak besar pada komunitas setempat, terutama karena pusat penyimpanan garam ini merupakan yang terbesar di daerah tersebut.

Kerugian finansial yang signifikan dan kerusakan yang meluas diharapkan bisa segera mendapatkan perhatian dan bantuan untuk proses pemulihan.

Pihak berwenang dan pemadam kebakaran akan terus menyelidiki penyebab pasti dari kebakaran ini dan melakukan upaya pemulihan untuk memitigasi dampak yang ditimbulkan. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan menjaga keamanan lingkungan untuk mencegah terjadinya kebakaran di masa mendatang.

Baca Juga: SDN Pondok Bambu 01 Jaktim Kebakaran, Semua Bangunan Dilalap Api