Beras Mahal, Pj Bupati Flores Timur Imbau Warga Jangan Makan Nasi Tiap Jumat

Pj Gubernur Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluarkan himbauan kepada warga untuk berhemat beras sebagai respons terhadap kenaikan harga beras dan potensi krisis pangan.

Beras Mahal, Pj Bupati Flores Timur Imbau Warga Jangan Makan Nasi Tiap Jumat
Beras Mahal, Pj Bupati Flores Timur Imbau Warga Jangan Makan Nasi Tiap Jumat. Gambar: Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Cnva

BaperaNews - Harga beras terus naik dampak musim kemarau panjang. Sejumlah negara pengimpor beras terbesar di dunia seperti India bahkan telah memutuskan untuk hentikan ekspor beras demi menjaga pasokan beras untuk rakyatnya sendiri dan mencegah krisis pangan di negaranya. Tak pelak hal ini membuat harga beras terus naik.

Pj Gubernur Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Doris Alexander Rihi baru-baru ini menyampaikan himbauan pada warganya untuk mengantisipasi krisis pangan akibat kekeringan.

Salah satunya dengan berhemat beras, tidak makan nasi tiap hari Jumat. Himbauan disampaikan melalui Surat Edaran Distan KP.521/610/IX/2023 tentang Gerakan Nona Sari Setia (No Nasi Satu Hari Sehat Bahagia Aman).

Surat edaran dikeluarkan pada hari Kamis (21/9) ditujukan kepada Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, camat, kepala desa, dan seluruh pimpinan BUMN/ BUMD Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Doris menyebut program hemat beras ini sejalan dengan Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 61/2017 tentang Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal. Himbauan puasa nasi di hari Jumat juga dilakukan untuk menyikapi naiknya harga beras.

“Seluruh warga Flores Timur pada setiap Jumat lakukan diservifikasi pangan berbasis sumber daya lokal dengan suatu gerakan kenyang tidak harus nasi” kata Doris.

Baca Juga : 19 Negara Hentikan Ekspor Pangan, Jokowi Ungkap Kesulitan dalam Impor Beras

Doris warga Flores menyampaikan akan terus berikhtiar untuk membudayakan gerakan tanpa nasi. Ia ingin ada sumber karbohidrat lain lokal non beras yang bisa menggerakkan ekonomi warga agar warga menjadi manusia yang aktif, sehat, dan produktif dengan kecukupan pangan beragam, bergizi, dan aman.

“Nona Sari Setia juga untuk kendalikan inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga beras” pungkas Doris.

Harga beras terus naik, pemerintah baru-baru ini memberikan bantuan sosial pangan berupa beras kepada rakyat miskin untuk mengantisipasi krisis pangan mengingat orang miskin biasanya menjadi yang paling terdampak.

Beras sendiri memang menjadi makanan pokok hampir sebagian warga Indonesia termasuk Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Beras sebenarnya bisa diganti dengan sumber lain seperti jagung, roti atau tepung, atau ketela yang juga sama-sama memiliki kandungan karbohidrat.

Namun karena telah menjadi kebiasaan, banyak yang menganggap makan tidak akan kenyang tanpa nasi. Jika warga Flores berhasil hemat nasi dengan puasa nasi tiap hari Jumat, diperkirakan bisa mengurangi jumlah penggunaan beras oleh warga agar beras tidak terus berkurang pasokannya dan mencegah krisis pangan.

Baca Juga : PJ Gubernur NTT Akan Cabut Kebijakan Jam Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi