Satreskrim Polres Palas Tangkap 3 Oknum Anggota LSM Terkait Kasus Pemerasan Kepsek SMPN 01 Sosa Julu
Satreskrim Polres Padang Lawas tangkap 3 oknum LSM Garuda Sakti Indonesia terkait pemerasan Kepsek SMPN 01 Sosa Julu, temukan bukti uang hasil pemerasan dan ancaman publikasi.

BaperaNews - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Padang Lawas berhasil menangkap tiga oknum anggota LSM Garuda Sakti Indonesia yang terlibat dalam aksi pemerasan terhadap Kepala Sekolah SMP Negeri 01 Sosa Julu, Kabupaten Padang Lawas.
Kasus ini dilaporkan oleh Kepala Sekolah, Masitoh Hasibuan, S.Pd, bersama Riswan Efendi, Ketua Persatuan Wartawan Daerah (Perwada) Kabupaten Padang Lawas, pada Jumat, 17 Januari 2025.
Para pelaku memanfaatkan modus pemeriksaan penggunaan Dana BOS tahun 2023 dan 2024 untuk menekan korban agar menyerahkan uang tunai.
Kapolres Padang Lawas, AKBP Diari Astetika, SIK, menyatakan bahwa ketiga pelaku, yakni BTZ (48), AZ (54), dan AL (47), mendatangi sekolah dengan alasan memeriksa realisasi Dana BOS.
Mereka mengancam akan mempublikasikan dugaan ketidaksesuaian penggunaan dana tersebut jika tidak diberikan sejumlah uang.
“Para pelaku menggunakan ancaman publikasi sebagai bentuk tekanan terhadap kepala sekolah untuk menyerahkan uang,” ungkap Kapolres, pada Minggu (19/1/2025) sore.
Aksi pemerasan semakin berani ketika para pelaku mengikuti korban hingga ke Dinas Pendidikan dan Bank Sumut, sebelum akhirnya bertemu di sebuah kafe di Kecamatan Barumun.
Di lokasi tersebut, korban menyerahkan uang sebesar Rp2.950.000 dalam amplop berwarna kuning.
Setelah itu, korban segera melaporkan kejadian ini kepada Kanit Tipidkor Polres Padang Lawas, IPTU B.C. Nasution, yang kemudian meneruskan laporan kepada Kasat Reskrim Polres Padang Lawas, AKP Raden Saleh Harahap. Tim Satreskrim pun bergerak cepat menuju lokasi untuk mengamankan para pelaku.
Ketiga pelaku diamankan saat berusaha meninggalkan lokasi kafe menggunakan mobil Toyota Avanza hitam dengan nomor polisi B 2599 SED.
Polisi menemukan barang bukti berupa amplop kuning berisi uang hasil pemerasan 59 lembar uang pecahan Rp50.000, dua unit ponsel, serta enam surat tugas dan kartu pers.
“Kami mendalami dugaan keterlibatan pelaku lainnya dan korban lebih dari satu orang,” tambah Kapolres.
Kapolres AKBP Diari Astetika, SIK, menegaskan akan memberantas segala bentuk tindak pidana, terutama yang merugikan masyarakat di sektor pendidikan.
“Polisi tidak akan mentolerir tindakan premanisme, terutama yang dilakukan terhadap tenaga pendidik. Kasus ini akan diproses hingga tuntas, dan para pelaku akan dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan,” tegasnya.
Kapolres juga mengapresiasi keberanian korban dalam melaporkan kejadian ini, sehingga polisi dapat bertindak cepat.
Barang bukti yang ditemukan menjadi kunci dalam proses hukum untuk membuktikan perbuatan para pelaku. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan aksi serupa agar dapat segera ditindaklanjuti.
“Silakan laporkan jika ada kejadian serupa. Polisi akan memastikan memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban tindak pidana,” pungkasnya. (Haryan Harahap).