Penyebab Gubernur Sulteng Jatuh Pingsan Saat Ritual Kendi Nusantara

BaperaNews - Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura pingsan ketika mengikuti ritual Kendi Nusantara di titik nol IKN Nusantara bersama gubernur lainnya dan Presiden Jokowi, ia pingsan karena kelelahan akibat cuaca di lokasi begitu panas. Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi mengatakan Rusdy ketika pingsan langsung mendapatkan penanganan medis dari tim dokter Kepresidenan.

“Ditangani langsung oleh tim Kedokteran Presiden, dan oleh ambulance juga” ujarnya hari Senin 14 Maret 2022. Heru juga menceritakan, awalnya Rusdy begitu bersemangat menjalani ritual Kendi Nusantara, namun ia tiba-tiba pingsan karena kelelahan akibat cuaca yang saat itu begitu panas menyengat.

Heru turut mendoakan agar Rusdy segera sembuh. Kepala Biro Administrasi Setda Prov Kaltim, Syafruddin juga mengungkap Gubernur Sulteng pingsan karena kelelahan. “Iya pingsan, faktor kelelahan karena disini panas cuacanya” ujarnya.

Syafra juga menceritakan, ketika Gubernur Sulteng pingsan, ia langsung dibawa ke tenda dan saat ini kondisinya sudah membaik, “Tadi langsung dibopong ke tenda, sudah dapat perawatan, alhamdulillah sekarang kondisinya sudah membaik” lanjutnya.

Baca Juga: Jokowi Dan 34 Gubernur Jalani Ritual Kendi Nusantara Di IKN Hari Ini

Syafra pun mengungkap betapa panasnya cuaca di titik nol IKN, kondisi lahan yang minim area berteduh memuat tamu undangan lain yang ikut ritual Kendi Nusantara juga mengaku kelelahan. pada ritual tersebut, Rusdy sebelumnya menarik perhatian karena ia membawa tanah dan air dari wilayahnya dengan ditempatkan di plastik, berbeda dengan Gubernur lain yang menempatkannya di wadah lebih bagus seperti kendi hingga wadah emas.

Kemudian setelah ia menyerahkan tanah dan air tersebut ia pingsan, perawatan medis di tempat sudah cukup bagus, ia tidak sampai dilarikan ke rumah sakit. Di foto ritual yang diposting oleh Arsip Biro Prs Sekretariat Presiden, nampak acara ritual Kendi Nusantara di titik nol, di sebuah lahan yang tidak dilindungi oleh pohon atau penutup lainnya, memang lokasi di sekitarnya hijau banyak pepohonan, namun ritual dilakukan di lahan tanpa atap, sedangkan cuaca begitu panas sehingga membuat para peserta kelelahan.

Untungnya tenda yang dipakai untuk berkemah sudah bagus, sudah dilengkapi berbagai peralatan dasar seperti kasur lantai, meja portable, aliran listrik, hingga AC sehingga setelah ritual selesai para peserta bisa beristirahat di tenda dengan nyaman sambil menikmati angin segar dari pepohonan yang ada di sekitar tenda.

Baca Juga: MotoGP Mandalika Semakin Dekat, Ini Harga Tiketnya!