Kecewa dengan Pernyataan Erick Thohir, Begini Kata Kakak dari Marselino Ferdinan
Ofan, kakak Marselino Ferdinan, merespons pernyataan Erick Thohir yang dianggap menggiring opini netizen terhadap Marselino Ferdinan. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Kekecewaan terhadap pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, terhadap pemain Timnas Indonesia U-23 tidak hanya menjadi sorotan publik, tetapi juga mencuatkan respons tegas dari kakak salah satu pemain, Oktafianus Fernando alias Ofan.
Pada Jumat (3/5), Ofan mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap komentar Erick yang dinilainya kurang bijak dalam memberikan motivasi kepada para pemain.
Pernyataan kontroversial Erick Thohir bermula dari unggahan video di media sosialnya, setelah kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Irak dengan skor 1-2 dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Asia.
"Kita jatuh bersama, bangun bersama, sepak bola bukan permainan 2 orang tapi permainan 11 orang," ujar Erick Thohir dalam video yang beredar di media sosial.
Namun, Ofan, sebagai perwakilan keluarga, menyoroti bahwa kalimat tersebut dapat dianggap menyudutkan pemain tertentu, termasuk adiknya sendiri, Marselino Ferdinan. Marselino, yang berusia 19 tahun, menjadi salah satu pemain yang disoroti oleh netizen karena dianggap terlalu egois dalam permainannya.
"Sebagai keluarga, sebagai kakak dari Marselino, saya kecewa dengan update-annya Erick Thohir. Pak Erick harusnya menjadi bapaknya pemain timnas. Harusnya kalau menyemangati jangan seperti itu," terang Ofan.
"Dia mengatakan bahwa permainan sepak bola itu 11 orang, bukan 2 orang. Nah, itu menggiring," tambahnya.
Ofan menilai bahwa Erick seharusnya menggunakan pendekatan yang lebih personal dan bijak dalam memberikan motivasi kepada para pemain Timnas U-23. Ia menyarankan agar Erick lebih menggali pemahaman atas kesulitan yang dialami para pemain serta memberikan dukungan.
Baca Juga: Justin Hubner Sindir Suporter yang Serang Marselino Ferdinan Usai Kalah dari Irak
Menanggapi hal ini, Ofan menegaskan bahwa pemain muda seperti Marselino perlu mendapatkan dukungan dan pengertian yang lebih besar dari pihak manajemen. Ia menyoroti tekanan besar yang dialami oleh para pemain muda Indonesia dan kurangnya sistem pendukung yang memadai.
"Jadi, harus menjaga agar jangan sampai banyak pemain-pemain muda yang meredup. Itu salah satunya karena tekanan dan kurang support system. Jangan saat menang saja euforia, jangan saat sudah sampai target, tapi saat pemain lagi di bawah atau lagi butuh support juga harus diperhatikan," jelas Ofan.
Dalam pandangannya, Ofan menegaskan bahwa Marselino tidak langsung merasa terpengaruh secara mental oleh komentar negatif atau kritikan yang dialamatkan kepadanya. Marselino tetap menunjukkan ketahanan mental yang kuat dan fokus untuk menghadapi tantangan selanjutnya.
Sementara itu, Erick Thohir tetap optimis terkait potensi Timnas U-23 Indonesia untuk lolos ke Olimpiade. Meskipun mengakui bahwa peluang tersebut semakin tipis, Erick mengajak para pemain untuk tetap berjuang hingga laga terakhir melawan Guinea di INF Clairefontaine, Prancis, pada 9 Mei mendatang.
Erick menekankan pencapaian luar biasa Timnas Indonesia U-23 dalam Piala Asia, di mana mereka berhasil menjadi salah satu dari empat tim terbaik meskipun merupakan tim debutan. Ia menegaskan bahwa ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru sepak bola Indonesia yang bersih dan berprestasi.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Dihujat Netizen 'Main Terlalu Egois' Usai Indonesia Kalah dari Irak