Kebakaran Gunung Lawu Mulai Padam Usai Disiram 215 Liter Water Bombing

Operasi water bombing sukses dalam upaya pemadaman karhutla di Gunung Lawu, Jawa Tengah.

Kebakaran Gunung Lawu Mulai Padam Usai Disiram 215 Liter Water Bombing
Kebakaran Gunung Lawu Mulai Padam Usai Disiram 215 Liter Water Bombing. Gambar : Dok. BPBD Jatim

BaperaNews - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang telah melanda Gunung Lawu sejak Jumat, 29 September, akhirnya mulai memasuki tahap pemadaman.

Upaya pemadaman ini mencakup serangkaian operasi water bombing yang telah menghabiskan sekitar 215 ribu liter air. Total luas area yang terdampak oleh kebakaran ini mencapai 2.185 hektare, yang tersebar di tiga kabupaten: Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyatakan bahwa operasi water bombing dengan menggunakan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah dihentikan sejak Jumat, 13 Oktober.

"Dengan melihat kondisi yang ada, kami lakukan penutupan operasi water bombing," kata Gatot.

Selama proses pemadaman, water bombing dilakukan sebanyak 215 kali, dengan setiap kali operasi menggunakan 1.000 liter air. Dengan demikian, total 215.000 liter air telah digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Gunung Lawu.

Meskipun operasi water bombing telah dihentikan, tim pemadaman darat masih tetap bersiaga untuk mencari sisa-sisa bara api dan titik api kecil yang mungkin dapat menyala kembali. Mereka juga telah membuat sekat-sekat untuk mencegah penyebaran kebakaran lebih lanjut.

"Tim darat akan terus mencari sisa bara api yang masih ada serta memastikan bahwa titik api kecil dipadamkan," ungkap Gatot.

"Sekat telah dibuat di wilayah Ngawi sepanjang 9.000 meter dan di wilayah Karanganyar sepanjang 2.000 meter." 

Baca Juga : Penyebab dan Dampak yang Dirasakan Warga setelah Kebakaran di Kebayoran Lama

Tidak hanya berhenti pada upaya pemadaman, Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga telah melakukan inspeksi langsung di lokasi kebakaran Gunung Lawu. Mereka memiliki rencana untuk melakukan penanaman ulang sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem yang terdampak.

"Kemarin, tim dari Kementerian LHK melihat ke lokasi dan mengantisipasi perlunya reboisasi. Reboisasi akan dilakukan jika diperlukan," tambah Gatot.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kebakaran Gunung Lawu selama beberapa pekan terakhir, termasuk water bombing yang telah menghabiskan sejumlah besar air.

Total luas area yang terdampak, yakni 2.185 hektare, terbagi menjadi tiga wilayah. Kabupaten Ngawi mengalami dampak terbesar dengan luas area terbakar mencapai 1.300 hektare, diikuti oleh Kabupaten Magetan sebesar 700 hektare, dan Kabupaten Karanganyar sebesar 185 hektare.

Sebagai tidak lanjut, upaya reboisasi dan pemulihan ekosistem akan menjadi bagian penting dalam men;gembalikan wilayah yang terdampak ke keadaan semula. 

@baperanews.com Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang telah melanda Gunung Lawu sejak Jumat, 29 September, akhirnya mulai memasuki tahap pemadaman. #kebakaranhutan#gununglawu#fyp#baperanews ♬ News - AShamaluevMusic

Baca Juga : Kebakaran Besar di Markas Polisi Mesir, 25 Orang Terluka