Alasan Siswi SMA di Jakarta yang Sengaja Menghilang, Diduga Lelah karena Tugas Sekolah
Siswi SMAN 61 Jakarta yang dilaporkan hilang pada 4 Juni 2024, ditemukan selamat di Masjid RS Pondok Kopi setelah empat hari. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Pada Selasa, (4/6), seorang siswi SMA dari SMAN 61 Jakarta bernama Sayidah Nailaturahman atau biasa dipanggil Naila (15), dilaporkan hilang.
Naila meninggalkan rumah sekitar pukul 5.45 WIB untuk berangkat ke sekolah, namun tidak pernah sampai di sekolah tersebut. Kehilangan Naila tentu membuat keluarganya panik dan segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Polres Metro Jakarta Timur langsung turun tangan untuk menyelidiki kasus siswi SMA menghilang ini. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa Sayidah terakhir terlihat mengenakan seragam batik sekolah, kerudung putih, sepatu hitam, dan kacamata hitam.
Ia menaiki angkutan umum JakLingko nomor 42 dengan rute Pondok Kelapa-Kampung Melayu.
Setelah hilang selama empat hari, tepatnya pada Sabtu, (8/6), Naila akhirnya ditemukan. Polisi berhasil menemukan Naila di dalam Masjid Rumah Sakit Islam Pondok Kopi sekitar pukul 00:10 WIB.
Selama menghilang, Naila ternyata menginap di masjid tersebut. Handphonenya yang sempat mati karena tidak membawa charger, akhirnya teridentifikasi saat ia meminjam charger milik orang lain.
"Pada subuh 00.30 WIB, tim gabungan Polres Metro Jakarta Timur dan Bareskrim Polri telah menemukan yang dilaporkan orang tuanya menghilang sejak 4 Juni 2024," ujar Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
Baca Juga: Siswi SD di Sumbar Meninggal Dunia Diduga karena Dibakar Teman
Saat ditemukan, Naila sedang keluar dari masjid untuk membeli makanan. Polisi kemudian mengajak orang tua Naila untuk menyisir lokasi, dan akhirnya Naila ditemukan oleh ayahnya saat sedang berjalan kaki mencari makan.
Dari keterangan yang berhasil didapatkan, ternyata Naila sengaja menghilang karena merasa lelah dengan tugas sekolahnya yang sangat banyak dan padat. Sejak Januari 2024, Naila dipindahkan oleh orang tuanya ke SMAN 61 Jakarta, yang dianggap lebih baik. Namun, Naila merasa tidak kerasan di sekolah barunya ini.
"Ada keluhan dari korban dia capek lelah untuk sekolah di tempat baru, kegiatan padat, banyak tugas dari sekolah," ungkap Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
Selain itu, karena pertimbangan psikis, pihak keluarga belum mengizinkan polisi untuk mengambil keterangan lebih lanjut dari Naila. Polisi akan melibatkan ahli psikolog untuk mendampingi pengambilan keterangan dan membantu mengembalikan kondisi psikis Naila.
Baca Juga: Siswi SMA di Bandung Terseret Angkot Diduga Sopir Tak Mau Berhenti