WN Thailand Akui Diperlakukan Baik oleh Hamas Selama Disandera
Warga Negara (WN) Thailand bernama Vetoon Phoome mengakui dirinya diperlakukan dengan baik oleh hamas selama disandera.
BaperaNews - Pasca kesepakatan gencatan senjata selama 4 hari, Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas, telah melepaskan 24 sandera pada Jumat (24/11).
Dalam tawanan yang dibebaskan tersebut, terdapat 10 warga negara (WN) Thailand dan seorang WN Filipina.
Salah satu dari sandera Thailand, Vetoon Phoome, yang berusia 33 tahun, mengungkapkan pengalamannya selama disandera. Vetoon bekerja di pertanian kentang di Israel, di mana sekitar 30.000 warga Thailand bekerja, sebagian besar di sektor pertanian.
Menurut Roongarun Wichanguen, saudara perempuan Vetoon, dalam video call dengan kakaknya, Vetoon mengakui bahwa perlakuan terhadapnya selama disandera sangat baik.
"Dia seperti tinggal di sebuah rumah, bukan terowongan," ungkap Roongarun. Vetoon juga menyampaikan bahwa dia tidak mengalami penyiksaan atau serangan, dan selalu diberikan makanan dengan baik.
Baca Juga : Netanyahu Geram Dikritik Spanyol dan Belgia, Israel Harus Akui Palestina
Pembebasan sandera asal Thailand ini merupakan bagian dari perjanjian terpisah yang melibatkan mediasi dari Qatar dan Mesir bersama Hamas.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Thailand, Parnpree Bahiddha-nukara, melakukan kunjungan ke Qatar pada 31 Oktober lalu, di mana tercapai kesepakatan khusus dengan Hamas terkait pemulangan 12 warga negara Thailand yang masih berada di Gaza.
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, menyambut gembira pembebasan ini dan mengunggah foto WN Thailand yang dibebaskan di akun resmi. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mediasi.
Baca Juga : Ini Penyebab Pendukung Palestina dan Israel Bentrok di Bitung!