Rusia Bakal Setop Serangan ke Ukraina Bila Tujuan Tercapai
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengungkap negaranya akan menghentikan serangan ke Ukraina jika tujuan sudah tercapai. Simak informasi lengkapnya!
BaperaNews - Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengungkap negaranya akan menghentikan serangan ke Ukraina jika tujuan sudah tercapai. “Serangan ke Ukraina akan berhenti jika tujuan operasi militer khusus sudah tercapai” ujarnya hari Selasa 15 Maret 2022.
Pernyataan disampaikan setelah Meksiko dan Prancis meminta persetujuan Majelis Umum PBB membuat resolusi kemanusiaan di Ukraina, namun belum jelas hal apa yang dimaksudkan kedua negara tersebut, diharapkan permintaan bisa memenuhi 50 % ambang batas sehingga bisa mendapat persetujuan Majelis Umum.
Vassily mengatakan Rusia juga akan mengajukan revolusi sendiri ke Dewan Keamanan PBB, “masih ada peluang untuk Rusia menyetujui resolusi kemanusiaan, gencatan senjata dilakukan ketika kondisi yang diajukan Rusia ditetapkan, syaratnya ialah demiliterisasi Ukraina dan densifikasi Ukraina, tidak ada ancaman apapun datang dari kedua wilayah tersebut ke Rusia, serta Ukraina tidak gabung ke NATO” ujarnya.
Sementara itu Duta Besar Irlandia untuk PBB, Geraldine Byrne menyebut Rusia belum mengajukan proposal, ia menegaskan saat ini fokus pada bantuan kemanusiaan untuk Ukraina, “saya rasa yang paling penting saat ini ialah menyebutkan perang di Ukraina apa adanya, agresi aktif federasi Rusia, dan juga menyerukan dukungan kemanusiaan untuk Ukraina” ujarnya.
Baca Juga : Simak! Alasan Polisi Hentikan Kasus Penyalahgunaan Narkoba Ardhito Pramono
Sebelumnya diberitakan, memasuki minggu ketiga serangan Rusia ke Ukraina, kondisi semakin parah, fasilitas publik seperti apartemen diserang Rusia, dilaporkan sedikitnya 636 warga sipil tewas sejak Rusia memulai serangannya, sebanyak 1.125 warga sipil juga dilaporkan terluka per hari Senin 14 Maret 2022.
Menurut OHCHR, Komisi Hak Asasi Manusia di PBB, Rusia menyerang dengan memakai bahan peledak seperti rudal, roket, tembakan berat, dan multi peluncuran. OHCHR juga menyebut sudah lebih dari 2.000 orang tewas dalam serangan tersebut jika dihitung semuanya dari jumlah tentara, pejabat, maupun warga sipil.
Diketahui Rusia memang menyatakan perang dengan Ukraina karena Ukraina berpaling kepada NATO, Rusia khawatir jika Ukraina bergabung dengan NATO, negaranya langsung berbatasan dengan NATO dan membuat warga sipilnya tidak aman. Sebab itu, salah satu syarat agar Rusia menghentikan serangan ialah dengan membuat Ukraina menyetujui kesepakatan tidak bergabung NATO dan NATO juga harus menepati janjinya untuk tidak terus memperluas wilayahnya ke negara-negara Uni Soviet.
Baca Juga : Pemprov DKI Siapkan Sanksi Terkait Polusi Abu Batu Bara Marunda