Sistem Beri Peringatan Soal Adanya Bencana yang Muncul di Layar TV Digital
Kementerian Kominfo meluncurkan Early Warning System (EWS) untuk informasi bencana melalui TV digital.
BaperaNews - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah resmi meluncurkan sistem baru penyebaran informasi bencana melalui siaran TV digital, yang dikenal sebagai Early Warning System (EWS).
Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan kepada masyarakat ketika terjadi bencana, dengan menampilkan informasi kebencanaan langsung di layar TV digital.
Sistem ini resmi diperkenalkan pada Senin (23/9) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, bersamaan dengan peluncuran Disaster Prevention Information System (DPIS).
Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa sistem ini memanfaatkan jangkauan TV digital yang telah mencapai sekitar 76 persen populasi di Indonesia.
Dengan EWS melalui TV digital, peringatan bencana akan dikirim berdasarkan wilayah terdampak yang ditentukan melalui kode pos.
"Sistem ini memberikan informasi langsung dari otoritas deteksi dini kebencanaan dan ditayangkan di layar TV digital dengan menginterupsi siaran yang tengah ditonton oleh masyarakat," jelas Menkominfo.
Ada tiga tingkat peringatan yang akan muncul di layar TV digital masyarakat, yaitu waspada, siaga, dan awas. Perbedaan ini berdasarkan tingkat keparahan bencana.
Baca Juga: Gempa 5,8 M Melanda Gunungkidul, BMKG Sebut Guncangan Berasal dari Zona Megathrust
Pada tingkat waspada dan siaga, peringatan akan muncul selama 30 detik di bagian bawah layar. Namun, jika bencana sudah mencapai tingkat awas, peringatan akan menutupi seluruh layar TV digital untuk memastikan masyarakat segera melakukan evakuasi.
Sistem informasi bencana ini dikembangkan sejak 2021, setelah siaran TV analog di Indonesia berakhir dan digantikan oleh TV digital.
Sebelum diluncurkan, uji coba EWS TV digital telah dilakukan oleh Kementerian Kominfo bersama para penyelenggara multipleksi (MUX), vendor TV digital dan Set-Top Box (STB), serta didukung oleh sejumlah instansi terkait, termasuk BMKG, BNPB, PVMBG, dan BPBD.
Selain EWS, dalam acara yang sama, Kominfo juga meluncurkan DPIS, sebuah sistem penguatan informasi bencana yang dikembangkan atas kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Sistem ini merupakan hibah dari Pemerintah Jepang dan dirancang untuk meningkatkan penyebaran informasi bencana secara cepat dan efektif, baik di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.
DPIS memungkinkan kementerian dan lembaga terkait untuk menerima notifikasi bencana melalui pop-up notification, web push notification, dan email.
Dalam acara peluncuran, Kepala Perwakilan JICA Indonesia, Takeda Sachiko, turut hadir dan menjelaskan bahwa DPIS bertujuan untuk mengintegrasikan penyampaian informasi bencana, stabilisasi komunikasi, serta mempercepat pengiriman informasi terkait bencana kepada masyarakat.
"DPIS mengurangi dampak dan kerugian yang disebabkan oleh bencana serta meningkatkan keselamatan masyarakat," ujar Sachiko.
DPIS juga diharapkan dapat membantu petugas di lapangan, memungkinkan mereka mendapatkan informasi kebencanaan secara real-time dan lebih cepat, sehingga respons terhadap bencana dapat dilakukan lebih efisien.
Sistem ini merupakan langkah penting dalam pencegahan dan mitigasi bencana di Indonesia, negara yang sering dilanda bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi.