Sempat Garang Tuduh Polri Tak Netral, Aiman Sekarang Berubah: Saya Cinta Institusi Polri

Aiman Witjaksono sempat menjadi sorotan usai menyebut Polri tidak netral dalam pemilu 2024, namun kini Aiman berubah dan menyatakan cinta pada institusi Polri.

Sempat Garang Tuduh Polri Tak Netral, Aiman Sekarang Berubah: Saya Cinta Institusi Polri
Sempat Garang Tuduh Polri Tak Netral, Aiman Sekarang Berubah: Saya Cinta Institusi Polri. Gambar : Dok. pmjnews/Fajar

BaperaNews - Aiman Witjaksono, Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud MD, tengah menjadi sorotan setelah dihadapkan pada tuduhan menyebut bahwa Polisi tidak netral dalam Pemilu 2024.

Kontroversi ini berawal dari pernyataan kontroversial yang diungkapkannya, yang kemudian memicu reaksi tajam dari sejumlah pihak.

Aiman Witjaksono awalnya berkoar-koar dengan tudingan bahwa Polisi condong ke salah satu pasangan calon presiden menjelang Pilpres 2024. Pernyataan ini tidak hanya membuat kaget publik, tetapi juga menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak.

Sejumlah laporan pun masuk ke Polda Metro Jaya, mendesak untuk penjelasan dan klarifikasi Aiman terkait tuduhan tanpa bukti yang diungkapkannya.

Namun, dalam perkembangan terbaru, Aiman tampaknya berubah sikap. Saat diwawancarai di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Selasa (5/12/2023), Aiman menyatakan cintanya kepada institusi Polri. Ia mengklaim bahwa pernyataannya sebelumnya bukanlah kritik terhadap institusi tersebut, melainkan bentuk kecintaannya.

"Jadi ini bagian dari mengingatkan saya 22 tahun liputan di lingkungan Polri, dan saya mencintai institusi Polri," ungkap Aiman Witjaksono.

"Jadi, apa yang saya sampaikan ini bukan terkait institusi, apa yang saya sampaikan bentuk kecintaan saya terhadap Kepolisian," tambahnya.

Baca Juga : Brigadir Polisi di NTB Diduga Perkosa Mahasiswi Dua Kali di Kos-kosan

Pernyataan Aiman ini mengejutkan banyak pihak, mengingat sebelumnya ia keras dalam menyuarakan pandangannya terhadap netralitas Polri dalam Pemilu.

Kini, Aiman mengklarifikasi bahwa informasi yang diterimanya mungkin salah, dan ia meyakini bahwa institusi Polri masih menjaga netralitasnya.

Terkait dengan pemanggilan kedua Aiman oleh Polda Metro Jaya, sebelumnya, Aiman seharusnya sudah dimintai klarifikasi pada Jumat (1/12/2023). Namun, ia tidak dapat hadir dengan beberapa alasan, termasuk adanya agenda lain dan proses pengumpulan administrasi oleh tim kuasa hukumnya.

Dalam konteks hukum, Aiman juga menyayangkan cara pemanggilan yang dinilainya tidak elegan dan cenderung mengintimidasi.

Ia menyebut bahwa surat panggilan dikirim menjelang tengah malam, yang dianggapnya sebagai permainan psikologis untuk menakut-nakuti, seperti taktik yang dilakukan oleh lembaga polisi rahasia di negara otoriter.

Polda Metro Jaya sendiri telah menerima enam aduan terkait pernyataan Aiman Witjaksono. Pemeriksaan yang dilakukan polisi melibatkan 26 saksi dan 11 ahli untuk mendalami kasus ini.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan dan klarifikasi terhadap Aiman Witjaksono terkait dugaan penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian.

Baca Juga : Firli Bahuri, Memilih Diam Usai 2 Jam Diperiksa Dewas KPK