AS-Israel Kebakaran Jenggot Usai ICC Isyaratkan Akan Tangkap Netanyahu
Surat kabar Israel menyebut bahwa Netanyahu saat ini sedang dalam kondisi cemas dan stres karena kemungkinan ICC akan segera mengeluarkan perintah penangkapan. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) dikabarkan akan merilis perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan ini.
Perintah penangkapan itu merupakan tindak lanjut ICC terkait kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel pada Gaza, terutama sejak genosida yang dilakukan sejak Oktober 2023 lalu.
Meski ICC telah mengisyaratkan akan menangkap Netanyahu, namun hal itu tak membuat Netanyahu gentar melakukan aksi genosidanya. Alih-alih menghentikan kekerasan yang dilakukannya terhadap Gaza, Netanyahu justru mengatakan surat penangkapan itu tidak akan bisa menghentikan Israel untuk 'membela diri'.
“Israel tidak akan pernah menerima upaya apapun oleh ICC untuk merongrong hak inheren untuk membela diri,” jelas Benjamin Netanyahu.
Melalui media sosial X-nya, Netanyahu bahkan menilai penangkapan terhadap pemimpin dan militer Israel merupakan hal yang keterlaluan.
“Ancaman untuk menangkap sejumlah pemimpin dan militer satu-satunya negara demokrasi dan satu-satunya negara Yahudi di Timur Tengah ini merupakan hal yang sangat keterlaluan. Kami tidak akan tunduk pada hal itu,” ungkap Netanyahu pada 26 April lalu.
Meski telah beredar isu perintah penangkapan Netanyahu, namun ICC hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi apapun.
Kendati demikian, Kementerian Luar Negeri Israel pada Minggu (28/4) telah memberitahu misi Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait isu perintah penangkapan yang mungkin akan dikeluarkan untuk pejabat senior politik dan militer Israel.
Baca Juga: AS Beri Sanksi ke Militer Israel, Benjamin Netanyahu Janji Akan Beri Perlawanan
Hingga saat ini, belum jelas apa yang memicu kekhawatiran lebih para pejabat Israel. Namun, isu perintah penangkapan oleh ICC ini berhasil membuat Israel lebih terbuka dalam mengizinkan bantuan masuk ke wilayah Gaza. Hal itu dinilai dimaksudkan Israel untuk mencegah ICC mengeluarkan surat penangkapan Netanyahu.
Israel Panik
Surat kabar Israel menyebut bahwa Netanyahu saat ini sedang dalam kondisi cemas dan stres yang tidak biasa karena kemungkinan ICC akan segera mengeluarkan perintah penangkapan. Tak sampai di situ, Israel bahkan mengancam akan membalas pemerintah Palestina jika ICC bersikeras menangkap Netanyahu.
Bahkan, dua pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintah Israel sudah menyampaikan kepada Washington jika mereka tak akan diam jika Netanyahu ditangkap ICC.
Menurut Tel Aviv, perintah penangkapan Netanyahu oleh ICC itu merupakan desakan dari pemerintah Palestina untuk menangkap para pejabat Israel, mulai dari Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan kepala IDF Herzi Halevi.
Amerika Serikat Bela Israel
Axios melaporkan masalah penangkapan ini mencuat ketika Netanyahu dan presiden AS Joe Biden melakukan pembicaraan telepon pada pekan lalu.
Menurut dua pejabat AS, Biden mengaku pada Netanyahu bahwa laporan media Israel, Channel 12 yang mengatakan AS mendukung ICC menangkap Netanyahu, merupakan berita yang tidak benar.
Biden menegaskan bahwa AS justru menentang penyelidikan ICC terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Tak hanya itu, dua pejabat AS juga mengatakan jika Washington telah menyampaikan kepada ICC bahwa tindakan untuk menerbitkan surat penangkapan Netanyahu adalah kesalahan. AS juga tidak mendukung langkah penangkapan itu.
"Kami diam-diam mendesak ICC untuk tidak melakukannya. Langkah ini cuma akan memanaskan situasi. Israel bakal membalas Otoritas Palestina," kata pejabat AS yang tidak disebutkan identitasnya itu.
Selain AS, negara-negara yang tergabung dalam G7 juga disebut akan menolak upaya penangkapan Netanyahu. Namun belum bisa dipastikan negara mana saja yang akan sepakat dengan penolakan itu, terlebih negara G7 tidak memiliki hak langsung untuk bekerja sama dengan ICC.
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Lakukan Operasi Hernia