Unik, Warga Jepang Adakan Kursus Senyum Gegara Kelamaan Pakai Masker
Kursus senyum di Jepang menjadi populer setelah pandemi Covid-19. Warga yang lupa cara tersenyum akibat memakai masker rela membayar mahal untuk berlatih senyum.
BaperaNews - Kursus senyum di Jepang meningkat peminatnya usai masa pandemi Covid-19 selesai. Mereka rela membayar 7.700 Yen atau Rp 816 ribu per jamnya hanya untuk berlatih senyum.
Tersenyum, selama ini dikenal sebagai salah satu ekspresi termudah untuk dilakukan, tanpa modal alias tanpa biaya. Namun tidak bagi sejumlah warga Jepang, mereka mengaku lupa bagaimana cara tersenyum karena terbiasa memakai masker selama pandemi Covid-19. Sebab itu mereka butuh bantuan profesional untuk bisa kembali tersenyum.
“Orang-orang belum mengangkat pipi mereka di bawah pemakaian masker, mereka berusaha untuk banyak tersenyum” tutur salah satu instruktur senyum Keiko Kawano di tempat Kursus Senyum Egaoiku.
Harga kursus senyum di Jepang sendiri tidaklah murah, mencapai Rp 816 ribu per jamnya. Dengan harga tersebut, peserta akan diberi pembelajaran tentang cara membangkitkan otot pipi untuk bisa tampilkan senyuman yang mempesona.
Keiko mengungkap permintaan kursus senyum di Jepang ini naik pasca pandemi Covid-19 berakhir. Pemerintah Jepang baru-baru ini memang telah menghapus aturan penggunaan masker bagi warganya yakni sejak Maret 2023 lalu.
Warga Jepang diizinkan untuk tidak memakai masker meski berada di keramaian maupun di dalam ruangan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan diri sendiri dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.
“Permintaan naik 4 kali lipat sejak pandemi Covid-19 berakhir” lanjutnya.
Baca Juga : Dirundung Kesepian, Lansia Jepang Pilih Masuk Penjara
Dalam foto yang beredar, nampak para peserta diberi sebuah cermin dan dilatih tersenyum. Mereka kemudian mencoba tersenyum sambil memandang wajahnya di cermin, memastikan mereka telah bisa ciptakan senyum yang indah, bukan senyum yang kaku atau terkesan dipaksakan.
Teknik senyuman yang diajarkan kursus senyum Keiko adalah senyum gaya Hollywood untuk mendapat mata bulan sabit dan pipi bulat ketika tersenyum serta membentuk tepi mulut agar delapan gigi atas bisa terlihat. Peserta diminta meregangkan mulutnya dengan jari.
“Secara budaya, senyuman artinya menandakan saya tidak memegang senjata dan tidak menjadi ancaman untuk Anda. Saya pikir memang ada banyak kebutuhan untuk orang-orang agar tersenyum” pungkas Keiko.
Dengan pelepasan masker di Jepang, tersenyum dibutuhkan untuk berbagai hal ketika berinteraksi dengan lain termasuk ketika berinteraksi dengan rekan kerja atau klien. Senyuman tulus yang tidak dipaksakan membuat orang lain nyaman, ilmu itulah yang dipelajari para peserta di kursus senyum tersebut.
Baca Juga : Mark Zuckerberg Bikin Aturan WFO 3 Kali Seminggu