Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Malaysia Usai Drama Pemilu
Usai drama pemilu Malaysia yang tak menemukan hasil, Anwar Ibrahim resmi jadi PM Malaysia setelah ditunjuk langsung oleh Raja Malaysia Al Sultan Abdullah.
BaperaNews - Malaysia memiliki PM baru bernama Anwar Ibrahim. Diangkat oleh Raja Malaysia Al Sultan Abdullah. Anwar diangkat usai serangkaian drama pemilu terjadi di negeri tersebut sejak Sabtu (19/11).
Hasil Pemilu Malaysia menemui hasil yang buntu. Koalisi Perserikatan Nasional yang dipimpin Muhyiddin Yassin gagal meraih 112 suara dari total 222 kursi parlemen yang disyaratkan untuk bisa membentuk pemerintahan.
Malaysia memang menegaskan adanya mayoritas suara parlemen dalam penunjukan PM baru. Sedangkan koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim meraih suara 82 kursi, kurang dari batas minimal yakni 112 suara.
Raja Malaysia pun memberi batas waktu hingga Senin (21/11) pukul 14.00 waktu setempat untuk menentukan nama calon PM, meski begitu, koalisi tidak mampu menentukannya, hingga akhirnya Raja Malaysia memanggil Anwar dan Muhyiddin, beliau memutuskan sendiri siapa yang jadi PM baru.
Raja akhirnya mengadakan rapat khusus membahas pemilihan PM, hasilnya, Anwar Ibrahim yang dipilih. Anwar resmi menjadi PM Malaysia pada hari Kamis (24/11), usai drama karena tidak ada pemenang mutlak dalam pemilu Malaysia.
Baca Juga : Fakta Tentang Rishi Sunak Usai Jadi PM Inggris: PM Termuda Hingga Crazy Rich
Profil Anwar Ibrahim PM Malaysia
Anwar sempat dipenjara dua kali ketika berjuang menegakkan reformasi politik, ia melewati perjalanan panjang dan beragam drama dalam karir politiknya. Anwar ialah lelaki kelahiran 10 Agustus 1947, aktif memimpin gerakan siswa islam Malaysia pada tahun 1960 hingga 1970.
Anwar dipenjara pada tahun 1974, ia ditangkap karena dianggap melanggar aturan ketika unjuk rasa menentang kemiskinan dan kelaparan, ia dipenjara selama 20 bulan. Saat itulah Anwar menarik perhatian PM Mahathir Mohamad yang kala itu naik tahta pada tahun 1981.
Keluar dari penjara, Anwar bergabung dengan Partai UMNO yang dipimpin Mahathir. Karirnya melesat, ia jadi Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Malaysia pada tahun 1983.
Pada tahun 1991 ia menjadi Menteri Keuangan dan tahun 1993 menjadi Wakil Perdana Menteri. Anwar kemudian menjalani ujian karir pada tahun 1998, ia ditahan, ia dituduh telah melakukan korupsi. Namun ia tidak tinggal diam, ia masih memimpin reformasi, di balik jeruji besi, ia memimpin Partai Keadilan Nasional.
Anwar bebas pada tahun 2004, ia ikut Pemilu Malaysia 2008. Tahun 2018, Mahathir mengupayakan pengampunan penuh untuk Anwar. Anwar pun bisa kembali berkarir di politik. Anwar kembali bertarung di Pemilu Malaysia.
Kini Anwar Ibrahim menjadi orang penting di negeri jiran, menjadi Perdana Menteri Alias PM Malaysia saat ini.
Baca Juga : Berikut 7 Poin Kesepakatan KTT APEC 2022, Kutuk Rusia Hingga Soroti Krisis Global