Walikota Ukraina Yang Dukung Rusia Ejek Zelensky Boneka Barat
Walikota Ukraina (Kota Sviatohirsk), Volodymyr Bandura yang mendukung Presiden Rusia, Vladimir Putin mengejek Volodymyr Zelensky sebagai boneka barat.
BaperaNews - Walikota Ukraina (Kota Sviatohirsk), Volodymyr Bandura membuat heboh karena beralih membela Presiden Putin dan Rusia dalam sebuah pernyataan resmi yang ia rilis 7 Juni 2022 lalu. TAS, kantor media Rusia melaporkan bahwa Bandura menyebut Zelensky tunduk pada barat demi bisa mendapatkan uang.
“Saya ingin menyampaikan, ada kata yang tidak bisa mendeskripsikan bagaimana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan timnya memperlakukan masyarakat, semuanya sudah tunduk pada barat untuk mendapat uang dan memperpanjang perang, tidak peduli pada masyarakat” ujarnya.
Walikota Ukraina (Kota Sviatohirsk), Volodymyr Bandura juga menyatakan pasukan Ukraina lah yang sudah membunuh pendeta dan biksu. “Saya juga ingin mengatakan ada informasi terverifikasi yang mengatakan bahwa Nazi membunuh pendeta, biksu, dan mereka menutupi fakta ini” lanjutnya.
Volodymyr Bandura pun menyebutkan sejumlah kejahatan lain yang dilakukan militer Ukraina, seperti aksi penjarahan dan kriminal, Volodymyr Bandura mendesak agar Zelensky mau melakukan dialog damai dengan Rusia dan berhenti kobarkan perang.
Sementara pihak Ukraina menyatakan sedang melakukan penyelidikan terhadap Volodymyr Bandura dan dianggap sebagai pengkhianat Negara di bawah status darurat militer. Volodymyr Bandura beralih berpihak pada Rusia setelah tentara Rusia berhasil merebut kota Sviatohirsk, kota ini masuk di Provinsi Donetsk, Donbas, Ukraina Timur yang saat ini jadi salah satu lokasi perang Rusia dan Ukraina.
Baca Juga : Kronologi Walikota Ukraina Yang Jadi Sorotan Usai Dukung Rusia
Jaksa Agung Ukraina menyebut Volodymyr Bandura beralih “berpindah mendukung sisi musuh” dan menyebarkan ke media tentang “permohonan dimana ia mempromosikan ide-ide Rusia”.
Sementara itu dari sisi perang, Ukraina mengeluh kurang senjata, “Dari apa yang kami katakan, kami butuhkan, kami mendapat sekitar 10%” ujar Kemenhan Ukraina, Anna Malyar hari Selasa 14 Juni 2022.
Malyar menyebut barat seharusnya mempercepat pengiriman senjata di tengah pertempuran sengit yang sedang terjadi, “Tak peduli seberapa keras Ukraina berusaha, tak peduli seberapa profesionalnya tentara kami, tanpa bantuan mitra barat, kami tak bisa menang perang ini” imbuhnya.
“Kami perlu tenggat waktu yang jelas karena tiap hari ada penundaan, kita sedang bicara tentang kehidupan tentara Ukraina dan warga sipil, kami tak bisa menunggu lama karena kondisi sangat rumit” tutupnya.
Adanya pendapat tersebut pun dihubungkan dengan pernyataan Volodymyr Bandura yang menyebut Zelensky menjadi boneka barat demi mendapat uang dimana Zelensky dianggap ketergantungan dengan barat demi bisa mendapatkan senjata dan uang alih-alih melakukan negosiasi dengan Rusia untuk menghentikan perang.