Finlandia dan Swedia Dapat Persetujuan Turki Gabung Anggota NATO
NATO resmi undang Swedia dan Finlandia gabung menjadi anggota NATO, setelah negera Turki setuju dengan keberadaan dua negara tersebut dan membatalkan keberatannya.
BaperaNews - NATO secara resmi mengundang Swedia dan Finlandia gabung dengan aliansi tersebut setelah Tukri setuju kedua Negara tersebut bergabung menjadi anggota NATO dan membatalkan keberatannya.
“Saya senang mengumumkan bahwa kami sekarang punya kesepakatan membuka jalan bagi Swedia dan Finlandia untuk gabung dengan NATO. Turki, Finlandia, dan Swedia sudah menandatangani memorandum tentang keprihatinan Turki, termasuk tentang ekspor senjata dan melawan terorisme” ujar Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg (29/6).
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga memuji Turki yang telah membatalkan keberatannya terhadap keanggotaan Swedia dan Finlandia di NATO. “Berita fantastis saat kita memulai KTT NATO, keanggotaan Swedia dan Finlandia akan membuat aliansi brilian kita lebih aman dan kuat” ujarnya di Twitter (28/6).
Swedia dan Finlandia memutuskan untuk gabung dengan NATO karena adanya invasi Rusia ke Ukraina, mereka khawatir pada keamanan negaranya, namun langkah mereka sempat terhalang oleh Turki yang sebelumnya tidak menyetujui dimana untuk bisa jadi bagian dari anggota NATO, harus mendapat persetujuan dari semua Negara anggota.
Sejumlah pihak awalnya ragu Turki akan merubah pendiriannya. Turki sendiri punya alasan menolak kehadiran kedua Negara menjadi anggota NATO tersebut yakni berhubungan dengan sanksi yang pernah dijatuhkan ke negaranya.
Baca Juga : Rusia Pastikan Putin Hadir Di KTT G20 Bali, Pertanda Kunjungan Jokowi Ke Ukraina Aman?
Swedia sebelumnya menghentikan penjualan senjata ke Turki sejak tahun 2019 karena Turki melakukan serangan militer ke Suriah.Selain itu, Turki juga menyebut Swedia dan Finlandia menyembunyikan anggota kelompok teroris Kurdi yang kabur.
Sebagai informasi, Kurdi adalah kelompok yang masuk daftar hitam di Turki, Amerika Serikat, dan Eropa.
Jika Finlandia dan Swedia resmi gabung ke NATO dan menjadi anggota NATO, artinya akan membawa penguatan dan perluasan wilayah NATO yang jelas tidak disukai oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin karena dianggap mengancam negaranya.
“Saya kira masuknya Finlandia dan Swedia menjadi anggota NATO untuk mengirim pesan penting kepada Putin, dan saya pikir itu akan benar-benar memperkuat aliansi secara signifikan” imbuh seorang senator AS, Angus King.
Rusia belum memberikan tanggapan atas bergabungnya kedua Negara tersebut ke NATO. Selama ini Turki dan Rusia punya hubungan diplomatik yang baik, Turki bahkan sempat menjadi tuan rumah untuk diskusi perdamaian antara Rusia dan Ukraina meski akhirnya tidak mencapai kesepakatan apapun untuk berdamai.
Dengan, persetujuan Turki atas bergabungnya Swedia dan Finlandia ke NATO ditakutkan akan bisa menjadi sesuatu yang dipermasalahkan oleh Rusia.