Rusia Sangkal Pasukannya Serang Rudal di Mall Ukraina
Zelensky mengklaim ada 1.000 orang lebih berada di dalam mall ketika serangan rudal terjadi, namun Kemenhan Rusia bantah tidak menyerang Mall tersebut.
BaperaNews - Kementerian Pertahanan Rusia membantah adanya berita pasukan mereka menyerang Mall di kota Kremenchuk, Ukraina dengan rudal. Rusia mengklaim yang diserang ialah depot senjata yang berlokasi di sebelah mall tersebut.
“Di Kremenchuk, pasukan Rusia menyerang satu depot senjata yang didapat dari Amerika Serikat dan Eropa, dengan senjata udara berpresisi tinggi, sebagai hasil serangan itu, senjata buatan barat dan amunisi di gudang senjata rusak” bunyi pernyataan resmi dari Kemenhan Rusia melalui Telegram (28/6).
“Ledakan depot amunisi yang dipakai untuk senjata barat itu membuat kebakaran terjadi di pusat perbelanjaan yang tidak berfungsi, di samping depot” imbuhnya.
Pernyataan Kremlin ini ialah bentuk tanggapan dari adanya tuduhan hari Senin lalu yang menyebut Rusia telah menyerang mall hingga menyebabkan 16 orang tewas. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengklaim ada 1.000 orang lebih berada di dalam mal ketika serangan terjadi.
“Tidak terbayangkan jumlah korban akibat serangan depot senjata ini, tidak berguna juga mengharapkan kemanusiaan dan kesusilaan dari Rusia” ujar Zelensky. Ukraina juga menyebut komando angkatan darat yang ada di mall di kota Kremenchuk menjadi sasaran rudal X-22 yang diluncurkan dari pesawat pembom Rusia Tu-22M3.
Sejumlah saksi menyebut serangan membuat asap hitam mengepul di udara. Gubernur Kremenchuk, Dmytro Lunin mengklaim sulit untuk mengetahui jumlah korban tewas, mengingat tim penyelamat masih berusaha mencari korban yang terjebak di puing-puing.
Baca Juga : Rusia Pastikan Putin Hadir Di KTT G20 Bali, Pertanda Kunjungan Jokowi Ke Ukraina Aman?
“Ini ialah aksi terorisme untuk warga sipil” imbuh Volodymyr Zelensky. Ia juga menyebut wilayah itu tidak berhubungan dengan militer yang bisa jadi target serangan.
Sebelumnya, Ukraina melaporkan Rusia menyerang sebuah mal di pusat kota Kremenchuk. Kepala Layanan Darurat Ukraina, Sergiy Kruk mengatakan, “Sepertinya sekarang yang kami ketahui ada 16 orang tewas dan 59 luka-luka, 2 diantaranya dirawat di rumah sakit” ujarnya. Ia juga menyebut semua unit bekerja dengan intens, “Saya akan tegaskan sekali lagi, jangan abaikan peringatan udara” imbuhnya.
Kemenhan Ukraina menuduh Rusia menyerang dengan depot senjata pada jam tersibuk mall di kota Kremenchuk sehingga menyebabkan jumlah korban maksimal.
“Tembakan rudal di Kremenchuk menghantam wilayah daerah yang sangat sibuk yang tidak memiliki hubungan dengan permusuhan” jelasnya.
Kedua Negara menyatakan klaim yang berbeda, memicu hubungan semakin panas antara keduanya, menandakan perang tidak akan berakhir dalam waktu dekat.