Dokter Relawan Asal Inggris Sebut Keadaan Korban di Gaza Sangat mengerikan
Dokter relawan asal Inggris menggambarkan situasi mengerikan di Gaza, di mana korban mengalami penderitaan yang tak terbayangkan. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Konsultan dokter bedah asal Inggris, Dr. Nick Maynard, yang menjadi sukarelawan di wilayah Gaza, Palestina, membagikan pengalaman mengguncangnya saat bekerja di kantong pemukiman tersebut.
Dokter bedah Inggris ini mengungkapkan kejutan dan kepedihan yang dialaminya setelah melihat langsung dampak serangan Israel ke Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Gaza Tengah pada Kamis (22/3) yang menyebabkan sejumlah korban tewas dan luka, termasuk anak-anak.
"Saya sudah pergi ke Gaza selama hampir 15 tahun, dan saya pikir saya akan siap menghadapi apa yang akan saya lihat. Tapi apa yang saya lihat di Rumah Sakit al-Aqsa adalah kasus terburuk dalam 30 tahun karier saya," ujarnya kepada Al Jazeera.
Dr. Nick Maynard menggambarkan cedera klinis yang mengerikan, terutama dialami oleh anak-anak dan perempuan, seperti luka bakar parah, luka traumatis, dan keadaan yang membuat hati teriris.
Baca Juga : 2.000 Tenaga Medis di Gaza Utara Jalani Ramadhan Tanpa Sahur dan Buka Puasa
Dokter bedah Inggris ini teringat dengan seorang gadis muda yang mengalami luka bakar parah di wajahnya yang membuatnya tidak memiliki peluang untuk bertahan hidup. Namun, kekurangan obat pereda nyeri membuatnya meninggal dalam kesakitan di unit gawat darurat.
Keadaan semakin tragis ketika Dr. Nick Maynard menemukan seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang terbaring sendirian dan setengah sadar di tanah. Anak tersebut mengalami luka serius di kepala, tubuh penuh luka bakar, dan dadanya robek karena luka pecahan peluru.
Dr. Nick Maynard dengan sigap melakukan tindakan pertolongan pertama, meskipun tidak ada tempat tidur yang tersedia di rumah sakit tersebut. Bersama rekan sukarelawannya, mereka berusaha keras untuk menyadarkan anak tersebut dan memberikan pertolongan secepat mungkin.
Namun, keadaan di Gaza, kota Palestina semakin memburuk, dengan sejumlah korban yang terus bertambah dan fasilitas medis yang terbatas.
Dr. Maynard menyampaikan kesedihannya atas penderitaan yang dialami oleh warga Palestina, dan menggambarkan situasi tersebut sebagai "Jauh lebih buruk dari yang pernah saya bayangkan" dan "tidak seperti yang pernah saya lihat di Bumi," ungkapnya.
Baca Juga : Dokter Bedah India Berhasil Sambungkan 2 Donor Lengan ke Tubuh Pelukis