Saling Kirim Surat, Kim Jong Un Berterima Kasih Ke Presiden Korea Selatan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyampaikan terima kasihnya melalui surat kepada Presiden Korea Selatan karena sudah berusaha untuk meningkatkan hubungan baik kedua Negara tersebut!
BaperaNews - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada Presiden Korea Selatan yang sebentar lagi akan lengser, Moon Jae In karena sudah berusaha untuk meningkatkan hubungan baik kedua Negara tersebut.
Kalimat hangat dari Korea Utara kepada Korea Selatan muncul dalam sebuah pertukaran surat, tiga minggu sebelum Moon tinggalkan kantor Kepresidenan Korea Selatan.
“Kim Jong Un memberi apresiasi dari usaha dan upaya yang dilakukan Moon untuk tujuan besar bangsa hingga hari terakhir masa jabatannya” ujar Kim yang diberitakan di sebuah media lokal pada 22 April 2022.
Moon baru-baru ini memang mengirim surat untuk Kim Jong Un yang isinya mengajak berdamai sebagaimana deklarasi pertemuan pada tahun 2018 lalu meski situasi sedang sulit karena kedua Negara sebelumnya sempat memanas.
“Pertukaran surat menjadi ekspresi percaya yang mendalam diantara mereka” lanjut berita tersebut. Kantor Kepresidenan Korea Selatan juga sudah mengkonfirmasi bahwa Moon memang bertukar surat dengan Kim Jong Un sebagai bentuk persahabatan.
Jubir Korea Selatan, menilai persoalan harus diselesaikan dengan dialog yang baik dan pendekatan antar Korea dan ini jadi tugas dari pemerintahan berikutnya dan denuklirisasi AS-Korut seharusnya bisa dimulai kembali.
Baca Juga: Sekjen PBB Temui Vladimir Putin 26 April Di Moskow Usai Sindir Rusia
Sedangkan Kim memberi respon dengan mengucap pertemuan mereka diharapkan bisa memberi harapan untuk masa depan dimana kedua Negara juga berusaha dan sepakat untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua Negara.
“Upaya tak kenal lelah untuk mewujudkan harapan” tutup berita tersebut.
Kim dan Moon disampaikan sudah beberapa kali berkirim surat sehingga bisa menghasilkan perundingan damai dan pemulihan kembali system hotline diantara kedua Negara.
Namun ada pengamat dari AS yang merupakan mantan intelijen bernama Markus Glauskas justru menyebut hal ini tidak akan bisa mengurangi ketegangan antara kedua Negara dan justru bisa menjadi upaya untuk menyalahkan Presiden Korea Selatan yang baru saja terpilih yakni Yoon Suk Yeol.
“Ini lebih Nampak seperti membuat dalih untuk menyalahkan Yoon atas apa yang terjadi daripada upaya perdamaian Yoon atau Biden” ujarnya. Potensi uji coba nuklir ketujuh yang dilakukan Korea Utara di masa depan juga dihubungkan dengan pendekatan Yoon, sedangkan Yoon juga mengaku siap untuk berdialog dengan Kim untuk mencegah militer lebih besar dari aliansi AS yang lebih kuat.
Baca Juga: Taliban Tangkap Anggota ISIS Dalang Bom Masjid Syiah Afghanistan