Inflasi di China Gila Gilaan, Seluruh Dunia Ikutan Was Was
China alami krisis, warganya panic buying dan membuat Harga kebutuhan pokok naik tak masuk akal. Dunia was-was akan terdampak
BaperaNews - Berbagai krisis kini telah menghantam negara tirai bambu China. Dari mulai merebaknya kembali covid 19 yang kian merajalela, krisis properti, krisis sayuran hingga terjadi panic buying.
Dari berbagai dampak krisis yang terjadi tersebut, membuat biaya barang yang keluar dari industrial di China mencetak rekor baru karena terjadi peningkatan yang tak masuk akal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Statistik Nasional China, Indeks Harga Produsen mengalami lonjakan hingga di level 13,5 % di sepanjang bulan Oktober 2021. Peningkatan ini terjadi setidaknya selisih 2,8 % dari bulan September yang angkanya tercatat di level 10,7 %.
Menurut penjelasan dari Eikon Definitif, lonjakan Indeks Harga Produsen kali ini menjadi yang tercepat sepanjang sejarah dari data yang dirilis pada pertengahan tahun 1990 – an.
Kemudian Zhiwei Zang (Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management Hong Kong) mengaku sangat khawatir pada kondisi saat ini terutama saat terjadi perubahan harga dari harga produsen ke harga konsumen.
“Sebelumnya, perusahaan selalu menggunakan persediaan sebagai alternatif untuk menekan biaya produksi, kini persediaan tak lagi ada dan mau tidak mau membebankan biaya kepada konsumen sehingga biaya produsen pun menjadi lebih tinggi,” kata Zhiwei Zang (Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management Hong Kong).
Belum lagi pada pekan lalu Kementerian Perdagangan China mengumumkan pemberitahuan agar semua pemerintah daerah untuk mengeluarkan kebijakan terkait tindakan untuk menghadapi pembatasan covid 19, cuaca buruk, dan kekurangan energi dengan menimbun makanan serta kebutuhan sehari – hari sebagai langkah tepat yang bisa dilakukan. Berbagai masalah tersebut sudah pasti akan menjadi salah satu faktor pasokan menjadi terganggu.
Peringatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan China tersebut memicu tindakan masyarakat berlebih yakni panic buying di banyak supermarket di China hingga e-commerce populer Alibaba.
“Kenaikan berbagai bahan pokok seperti sayuran dan gas dipicu oleh kenaikan inflasi yang terjadi pada kalangan konsumen. Pada bulan Oktober setidaknya harga sayuran meningkat tajam sebesar 16 % karena dampak dari kenaikan biaya transportasi, tingginya curah hujan, dan cuaca ekstrim yang memicu tanaman menjadi rusak,” kata Dong Lijuan (Ahli Statistik Senior untuk NBS).