Imbas Cuaca Panas Ekstrem, 14 Jemaah Haji Yordania Meninggal Dunia
14 jemaah haji asal Yordania dan 5 dari Iran meninggal akibat suhu panas yang mencapai 47 derajat Celsius di Arab Saudi. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi telah menyebabkan kematian 14 jemaah haji asal Yordania, sementara lebih dari 2.760 jemaah lainnya terdampak sengatan panas selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri Yordania dan dilansir oleh Guardian pada Senin (17/6).
Selain korban meninggal dari Yordania, lima jemaah haji asal Iran juga dilaporkan kehilangan nyawa di Mekkah dan Madinah. Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pir Hossein Kolivand, mengungkapkan bahwa jumlah tersebut mencakup korban yang tewas dalam kondisi yang belum dijelaskan secara rinci.
Suhu di Mekkah mencapai 47 derajat Celsius pada Minggu (16/6) dan diperkirakan akan berlanjut hingga Senin (17/6). Kondisi ini membuat para jemaah haji harus menghadapi tantangan berat saat menjalankan ibadah, terutama mereka yang berusia lanjut.
Meskipun jumlah jemaah yang terdampak panas ekstrem ini sangat signifikan, Kementerian Kesehatan Arab Saudi belum memberikan informasi mengenai jumlah total korban jiwa akibat gelombang panas tersebut.
Mohammed Al-Abdulaali, juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi, menyatakan bahwa otoritas kesehatan sedang melakukan langkah-langkah mitigasi untuk melindungi para jemaah dari bahaya cuaca panas yang ekstrem.
Dalam upaya mengurangi dampak gelombang panas, pemerintah Arab Saudi telah menerapkan sejumlah langkah mitigasi. Beberapa di antaranya adalah penyediaan kawasan yang dikontrol iklim, distribusi air minum secara gratis, dan pemberian saran kepada jemaah untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung.
Otoritas Kesehatan Saudi juga menyarankan jemaah untuk tetap terhidrasi dan menghindari berada di luar ruangan selama jam-jam terpanas, yaitu antara pukul 11.00 hingga 15.00 waktu setempat.
Baca Juga: Pertama dalam Sejarah! Khotbah Wukuf Haji Diterjemahkan dalam 50 Bahasa
Ibadah haji, akan berakhir pada Rabu (19/6). Tahun ini, lebih dari 1,8 juta jemaah dari seluruh dunia diperkirakan berpartisipasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, ibadah haji sering kali diwarnai oleh insiden yang berkaitan dengan cuaca panas ekstrem, termasuk suhu panas yang melampaui 40 derajat Celsius. Tahun lalu, setidaknya 240 jemaah, yang sebagian besar berasal dari Indonesia, meninggal dunia.
Meskipun tidak semua kematian terkait langsung dengan panas, lebih dari 2.000 orang dilaporkan mengalami tekanan panas selama pelaksanaan ibadah tersebut.
Menurut data dari Otoritas Umum Statistik Arab Saudi, lebih dari 10 ribu kasus penyakit yang berhubungan dengan panas tercatat selama ibadah haji tahun lalu, dengan 10% di antaranya merupakan serangan panas. Pada musim haji 2024/1445 H, jumlah jemaah yang menunaikan ibadah mencapai lebih dari 1,83 juta orang.
Pihak berwenang di Arab Saudi telah berupaya keras untuk meningkatkan keselamatan jemaah selama ibadah haji, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem. Langkah-langkah seperti penyediaan tenda ber-AC, distribusi minuman dingin, serta penyuluhan kesehatan secara rutin diharapkan dapat mengurangi risiko cedera atau kematian akibat panas.
Meski demikian, tantangan cuaca yang tidak menentu terus menjadi ancaman serius bagi keselamatan para jemaah, khususnya mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang lebih rentan.
Insiden kematian jemaah haji Yordania dan Iran akibat cuaca panas ekstrem menekankan pentingnya kesiapan dan kewaspadaan baik dari pihak penyelenggara haji maupun para jemaah itu sendiri.
Upaya mitigasi yang sudah diterapkan perlu ditingkatkan, dan edukasi tentang penanganan cuaca ekstrem harus terus disosialisasikan kepada jemaah sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci.
Para jemaah juga diimbau untuk memperhatikan kondisi kesehatan mereka sendiri, mengikuti saran dari petugas kesehatan, dan selalu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan ibadah haji.
Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Taksi Terbang untuk Jemaah Haji 2024