Penembakan Massal Di Sekolah Rusia, Tewaskan Siswa Hingga Guru
Seorang pria bersenjata api melepas tembakan di sekolah Rusia di kota Izhevsk, penembakan itu menewaskan beberapa siswa hingga guru.
BaperaNews - 13 orang tewas dan 21 orang terluka usai seorang pria bersenjata api melepas tembakan di sekolah Rusia di kota Izhevsk. Pelaku bunuh diri, menembak dirinya sendiri usai melakukan aksinya.
“Jenazah pria yang melepas tembakan itu sudah ditemukan polisi, dia bunuh diri” ujar Kementerian dalam Negeri Rusia pada Senin (29/6).
“Saat ini, enam orang tewas dan 20an luka-luka karena aksi penembakan massal yang dilakukan oleh seorang pria” tutur Gubernur Udmurtia, Alexander Brechalov.
Informasi terbaru dari penembakan massal tersebut, korban tewas bertambah jadi 13 orang, tujuh diantaranya siswa. Sedangkan jumlah korban luka 21, 14 anak-anak dan tujuh orang dewasa.
Korban yang terluka adalah anak-anak. “Ada korban di antara anak-anak, ada yang luka, penjaga keamanan sekolah tewas” terangnya, dua orang guru juga tewas. Penembakan terjadi di Sekolah Rusia Nomor 88 Izhevsk.
Kota Izhevsk ialah ibu kota Udmurtia dengan 640.000 an penduduk, berada di barat Gunung Urai, 960 km dari Moskow, ibu kota Rusia. Sekolah Rusia tersebut tidak berada di pusat kota ataupun gedung pemerintahan kota, jumlah siswanya kurang dari 1.000 dan gurunya ada 80 orang.
Baca Juga : Sadis! Warga Rusia Pilih Patahkan Kaki Agar Tak Dikirim Ke Ukraina
Sekolah tersebut mendidik siswa mulai kelas 1 hingga 11, seluruh siswa dan guru telah dievakuasi, wilayah terdekatnya juga telah ditutup untuk memudahkan penyelidikan polisi.
Sejumlah media memposting video detik-detik kejadian penembakan massal menyedihkan tersebut, yang menunjukkan kepanikan di gedung sekolah, para siswa berlari ketakutan.
Beberapa rekaman menunjukkan darah di lantai dan lubang peluru di jendela, anak-anak bersembunyi di bawah meja. Rusia saat ini menyatakan berkabung hingga (29/9) dan telah diumumkan seluruh Kepala Daerah.
Dari pemeriksaan awal, diketahui pelaku bernama Artem Kazantev, dia memakai dua pistol dalam melakukan aksinya. Dia tewas dengan memakai baju bersimbol Nazi Balaclava, kepolisian Rusia saat ini sedang menggeledah rumahnya dan mengetahui apa motifnya.
Serangan terjadi di tengah ketegangan Rusia Ukraina yang memuncak, belum diketahui apakah pelaku memang berhubungan dengan Nazi.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengecam aksi penembakan massal tersebut dan menganggapnya sebagai tindak teroris, Peskov juga menyampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintah pihak berwenang untuk mengusut tuntas penembakan masal tersebut.
“Presiden Putin sangat berduka atas tewasnya anak-anak di sekolah Rusia, tempat aksi teroris terjadi” ujarnya.
Baca Juga : Kematian Mahsa Amini Picu Demo di Beberapa Negara