Pria Jepang Dibayar 1 Juta Per Jam Untuk Tidak Melakukan Apa - Apa

Seorang pria di Jepang dapat Rp 1 Juta per jam untuk tidak melakukan apa-apa, simak kisah Shoji Morimoto (38) dengan pekerjaan impiannya!

Pria Jepang Dibayar 1 Juta Per Jam Untuk Tidak Melakukan Apa - Apa
Pria Jepang di bayar Rp 1 Juta untuk tidak lakukan apa - apa. namun Gambar : timesnownews.com

BaperaNews - Seorang pria Jepang menemukan pekerjaan impiannya. Digaji namun tidak melakukan apa-apa. Tidak seperti pekerjaan lain yang sibuk, pria bernama Shoji Morimoto (38) ini tidak perlu merasa lelah untuk mendapatkan uang.

Morimoto sebelumnya bekerja di perusahaan penerbitan. Kini Pria Jepang bekerja dengan cara unik, menyewakan diri untuk menemani orang - orang yang kesepian, bahkan Morimoto pernah bekerja hanya dengan melambaikan tangan kepada pengelana miskin.

Pria Jepang ini telah memiliki 4.000 lebih pemesanan selama empat tahun terakhir, hasil pendapatannya juga cukup untuk menghidupi istri dan anak-anaknya.  Ia mengatakan telah mendapat gaji sebesar US$71 atau setara Rp 1,059 juta pe jam hanya untuk menemani dan tidak melakukan apa - apa.

“Pada dasarnya, saya menyewakan diri saya sendiri. Pekerjaan saya adalah berada dimanapun klien menginginkan saya dan saya tidak melakukan apapun secara khusus” ujarnya (7/9).

Pertunjukannya termasuk pekerjaan yang mengendarai jungkat - jungkit di taman lokal dengan salah satu klien, juga duduk di sebuah restoran bersama seorang wanita.

“Dengan teman-teman saya, saya harus menghibur mereka, tapi dengan orang sewaan, saya merasa tidak perlu untuk mengobrol” ujar Aruna Chida (27), salah seorang klien Morimoto Pria Jepang.

Baca Juga : Pendaki Pesan Pizza Dari Atas Gunung Fuji, Ongkos Kirimnya Bikin Geger

Sebelum Covid-19, Pria Jepang tersebut berhasil dibayar dan mendapat penghasilan sekitar Rp 4,4 juta per hari, ia mengungkap mendapat pekerjaan impiannya tersebut usai mendapat caci maki.

“Saya mulai bertanya apa yang akan terjadi jika saya memberikan kemampuan saya untuk tidak melakukan apa - apa sebagai layanan. Orang - orang berpikir bahwa tidak melakukan apa - apa ialah berharga karena berguna bagi orang lain” imbuhnya.

Namun, Morimoto (Pria Jepang) memiliki batasan, ketika menemani dan dibayar kliennya, ia menegaskan tidak menerima permintaan seksual dalam bentuk apapun.

Pekerjaan Morimoto bukan satu-satunya pekerjaan aneh di Jepang. The Post juga melaporkan ada orang Jepang ingin membayar seseorang yang mau berkampanye agar anak muda lebih banyak minum minuman keras.

Pekerjaan ini dibuka untuk merevitalisasi industri minuman keras yang sempat menurun karena pandemi. Jepang melihat kampanye ini sebagai salah satu cara untuk membantu melunasi hutang Negara yakni dengan meningkatkan pendapatan pajak dari penjualan minuman keras.

Meski tidak melakukan apa - apa, Pria Jepang ini ternyata tetap bermanfaat untuk kliennya, dengan menemani, setidaknya memberi hiburan tersendiri meski tidak melakukan apapun.

Sebab itu banyak orang mau membayarnya hanya untuk menemani dan tidak melakukan apa - apa.