Hacker Kembali Jual 105 Juta Data KPU Usai Kominfo Himbau Jangan Bobol Data Lagi
Kominfo Sempat Himbau Hacker jangan bobol data lagi, namun saat ini malah 105 juta data KPU Indonesia dijual di forum jual beli ilegal breached.to
BaperaNews - “Stop being an idiot” respon seorang hacker usai diminta Kominfo untuk tidak membobol data.
Bocornya 105 juta data KPU (Komisi Pemilihan Umum) jadi kasus terbaru rentetan kebocoran data milik lembaga Negara sejak Agustus 2022.
Kominfo kemudian meminta para hacker untuk tidak terus membobol data. Namun, sang hacker justru merespon Kominfo dengan kalimat, “Berhenti jadi orang bodoh”.
105 juta data KPU Indonesia dijual di forum jual beli ilegal breached.to, penjualnya akun bernama Bjorka.
Bjorka sebelumnya juga membobol dan menjual 1,3 Milyar data pribadi dari registrasi SIM card prabayar sejumlah operator seluler Indonesia.
KPU sempat membantah, menyebut data mereka tidak tercuri, namun seorang peneliti siber keamanan independen yang juga seorang bug hunter (pemburu celah keamanan internet), Afif Hidayatullah, mengatakan bahwa data yang dibagikan Bjorka itu valid usai ia melakukan cek secara acak.
"Saya coba check (secara) random NIK-nya. Salah satunya yang ada di kota Kediri, yaitu 3571************, dan (hasilnya) ya NIK sih valid. Menurut saya, berarti data ini benar data masyarakat kita," kata Afif sebagaimana dikutip dari Kompas.
Hal ini sebenarnya kabar buruk bagi warga Indonesia, data pribadi sangat penting, rawan disalahgunakan jika sampai bocor.
Namun karena warga Indonesia juga terkenal bisa menertawakan apapun, hal ini pun juga dijadikan lelucon.
Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani menghimbau para hacker tidak mencuri data warga Indonesia.
“Kalau bisa jangan nyerah lah, orang itu perbuatan illegal access kok” ujarnya (5/9) dalam konferensi pers. “Kalau mau menyerang, pakai cara lain dong, jangan menyebar data masyarakat” sambungnya.
Namun, kalimat Semuel justru memancing tawa warganet.
Rupanya hacker Bjorka juga mengomentarinya. Melalui unggahan di Breached, Bjorka menulis satu kalimat untuk Kominfo, “Stop being an idiot” yang kemudian disusul dengan tawaran data KPU seharga US$ 5.000 atau setara Rp 74,5 juta.
Baca Juga : Kebocoran Data Terjadi Lagi, Johnny G. Plate: Harus Sering Ganti Password
Dalam konferensi persnya, Semuel Abrijani sebenarnya sedang menyampaikan investigasi terkait bocornya 1,3 Milyar data data registrasi SIM card, inti dari investigasinya ialah tidak ada perkembangan apapun, Kominfo menyebut belum menemukan darimana sumber kebocoran data berasal.
Namun, hingga kini juga belum ada permintaan maaf dari Kominfo maupun Kemendagri dan perusahaan operator seluler yang seharusnya bertanggung jawab atas keamanan data - data pribadi warga Indonesia.
Respon balik dari adanya kebobolan data oleh hacker di Kominfo sangat disayangkan dengan apa yang telah disampaikan Semuel tersebut dianggap inkompeten sehingga diolok - olok warganet.
Hal lain yang juga disayangkan ialah pernyataan Menkominfo Johnny G. Plate pada Sabtu (3/9), jelas-jelas kebocoran data warga Indonesia ialah tanggung jawab Negara yang bertugas menjaga data tersebut namun ia hanya meminta warga untuk sering mengganti password.
“One time password itu harus kita ganti sehingga bisa menjaga agar data kita tidak diterobos” ucapnya.
Setidaknya telah terjadi 7 kasus kebocoran data mulai dari data pelanggan PLN, agen BIN, Polri, data milik Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, data karyawan Kemenkumham, data SIM card, hingga pemilih KPU.
Namun sejauh itu terjadi, tidak ada yang benar-benar menjelaskan bagaimana dan darimana sumber kebocoran data itu terjadi ataupun permintaan maaf sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Baca Juga : Berikut Cara Nonton Siaran TV Digital Tanpa Set Top Box