Usai Rugi selama 4 Tahun, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup

PT Sepatu BATA mengumumkan penutupan pabriknya di Purwakarta imbas kerugian yang sangat besar selama 4 tahun terakhir. Baca selengkapnya di sini!

Usai Rugi selama 4 Tahun, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup
Usai Rugi selama 4 Tahun, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup. Gambar: Dok.Iprice

BaperaNews - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan penutupan pabriknya yang berlokasi di Purwakarta. Keputusan ini diambil karena produsen sepatu tersebut mengalami kerugian yang terus membengkak, membuat operasional pabrik tidak lagi berkelanjutan.

Menurut Direktur BATA, Hatta Tutuko, perseroan telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir untuk mengatasi kerugian dan tantangan industri, terutama akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang cepat. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil optimal sehingga akhirnya pabrik di Purwakarta harus ditutup.

Hatta menyatakan bahwa permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang diproduksi di pabrik Purwakarta terus menurun, sementara kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang dapat diperoleh dari pemasok lokal di Indonesia. Keputusan penutupan pabrik sepatu BATA ini diambil setelah evaluasi menyeluruh dan kesepakatan dengan pihak terkait.

Baca Juga: Kebakaran di Pabrik Grogol Utara, 9 Unit Damkar Dikerahkan

Meskipun menutup pabrik, BATA berkomitmen untuk memastikan kelancaran transisi bagi seluruh karyawan dan mitra yang terdampak oleh perubahan ini. Keputusan ini dianggap sebagai langkah terbaik untuk mengefektifkan operasional perseroan di masa depan.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, BATA mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp190,29 miliar, meningkat 79,65% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan neto BATA juga mengalami penurunan sebesar 5,26% year on year (yoy) menjadi Rp609,61 miliar pada tahun 2023.

Tren penurunan laba BATA sudah terjadi selama empat tahun terakhir. Pada tahun 2020, saat awal pandemi Covid-19, BATA mengalami kerugian drastis sebesar Rp177,76 miliar. Meskipun mengalami sedikit perbaikan pada tahun 2021 dengan kerugian sebesar Rp51,2 miliar, namun kembali membengkak menjadi Rp105,91 miliar pada tahun 2022.

Baca Juga: Berkunjung ke Filipina, Jokowi Bertemu Marcos Jr dan Kunjungi Pabrik Kopiko