PDIP Minta Anies Baswedan Optimalkan Pengisian Rumah Susun yang Sudah Terbangun

Agustina Hermanto selaku anggota PDIP meminta anies baswedan untuk mengoptimalkan pengisian rumah susun yang sudah terbangun agar bisa bermanfaat untuk warga dki Jakarta

PDIP Minta Anies Baswedan Optimalkan Pengisian Rumah Susun yang Sudah Terbangun
Rumah Susun DKI Jakarta DP 0. Gambar : ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

BaperaNews - Rumah susun yang menjadi salah satu program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tahun 2022 dinilai belum bisa mencapai target RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2017 – 2022 .

Menurut Agustina Hermanto anggota PDIP fraksi DPRD, DKI Jakarta membuat anggaran Rp 150 miliar untuk proses pembangunan rumah susun di Cakung Barat, Kelapa Gading, Jalan Tongkol, PIK II, Padat Karya di Jakarta Utara, dan Pulo Jahe, namun angkanya dinilai tidak sesuai atau kurang ideal olehnya.

“Pembangunan rumah susun ini kami rasa masih jauh dari target ideal mengingat di RPJMD 2017 – 2020, Bapak Gubernur Anies Baswedan merencanakan akan membuat 250.000 unit rumah susun untuk warga DKI Jakarta, namun hasil penghuni di lapangan tidak sebanyak target awal” kata Agustina pada Selasa, 16/11/2021 di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Agustina meminta Pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk bisa maksimal mengoperasikan rumah susun yang saat ini sudah selesai dibangun namun belum ada penghuninya. “Di masa jabatan ini, kami menghimbau Gubernur Anies Baswedan untuk segera memaksimalkan rumah susun yang telah dibuat agar bisa benar-benar dinikmati manfaatnya oleh masyarakat luas yang membutuhkan” ucapnya.

Anies Baswedan sebelumnya telah membuat instruksi Gubernur No. 24 th 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah 2021-2022, dalam instruksi ini Anies menghimbau Sekretaris Daerah DKI Jakarta untuk menyelesaikan isu prioritas 2021-2020 dimana salah satu point nya ialah daftar hunian dan pemukiman warga yang terbagi menjadi rumah DP Rp 0, rumah susun, dan penataan kampung.

Diharapkan pembangunan rumah susun yang telah selesai ini bisa diinformasikan kepada masyarakat luas, apa saja manfaat yang didapat sehingga DKI Jakarta bisa memiliki hunian yang layak dan rapi untuk membuat kota lebih rapi serta menghindari pemukiman liar.

Rumah susun ini belum banyak diketahui oleh masyarakat bagaimana pendaftarannya atau biaya yang harus ditanggung, sehingga Agustina berharap masyarakat bisa diberi informasi tentang rumah susun ini agar anggaran yang dikeluarkan tidak sia-sia dan rumah susun benar-benar memberi manfaat untuk  250.000 keluarga di DKI Jakarta.