HP Hasil Menabung Dijual Ibunya, Bocah di Cirebon Diduga Depresi
Anak di Cirebon berinisial ARP diduga mengalami depresi usai orang tuanya menjualkan hpnya karena kesulitan ekonomi. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Seorang anak di Kota Cirebon, Jawa Barat, diduga mengalami depresi setelah handphone miliknya yang dibeli dari hasil menabung dijual oleh orang tuanya karena desakan ekonomi. Peristiwa ini terjadi di daerah Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, dan telah menjadi perhatian luas di media sosial, memicu keprihatinan di kalangan warganet.
Video yang viral di media sosial memperlihatkan kondisi anak tersebut, yang dikenal dengan inisial ARP, diduga mengalami depresi akibat hp dijual orang tuanya. Menanggapi viralnya video ini, PJ Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, segera mendatangi kediaman ARP untuk meninjau kondisi anak tersebut secara langsung.
"Kami melihat secara langsung kondisi ARP. Alhamdulillaah, ada amanah dari Bapak Presiden. Suatu kehormatan bagi kami tentunya atas dukungan yang diberikan, kami atas nama Pemda Kota Cirebon dan masyarakat sangat berterima kasih," kata Agus Mulyadi setelah menyerahkan bantuan dari Presiden Jokowi pada Senin (13/5).
Agus Mulyadi menjelaskan bahwa Pemkot Cirebon telah memberikan pendampingan kepada ARP melalui berbagai tingkatan, mulai dari kelurahan hingga perangkat daerah terkait. Dari sisi program pemerintah, keluarga ARP sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang memastikan mereka menerima bantuan yang diperlukan.
"Sebelumnya kami juga sudah memberikan pendampingan kepada ARP, lewat kelurahan, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan. Untuk saat ini, yang terpenting adalah kondisi ARP, semoga semakin membaik. Kami terus lakukan pendampingan juga dari rumah sakit," ucap Agus.
Baca Juga: Studi Temukan Perjalanan ke Kantor Lebih dari Satu Jam Tingkatkan Risiko Depresi
Kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi Pemkot Cirebon agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Agus menekankan pentingnya koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban keluarga ARP, terutama dalam hal pendidikan.
"Langkah selanjutnya kita perlu koordinasi dengan pihak terkait, dan semoga bantuan dari Bapak Presiden yang sudah diberikan ini minimal bisa untuk melanjutkan hidup terutama biaya pendidikan ARP," harap Agus.
Sementara itu, Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, Puput Hariadi, menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan oleh Presiden RI mencakup biaya pendidikan dan peralatan sekolah. Ia berharap bantuan ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh ARP.
"Semoga bantuan dari Bapak Presiden RI dapat bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya," ujar Puput.
Puput juga berharap dengan adanya bantuan tersebut, ARP dapat kembali bersekolah dan melanjutkan pendidikannya. Ia menekankan pentingnya pemantauan penggunaan bantuan biaya pendidikan oleh orang tua dan Dinas Pendidikan untuk memastikan bantuan digunakan sesuai tujuan.
"Karena bantuan ini untuk pendidikan jadi penggunaannya harus dipantau orang tua dan Dinas Pendidikan," imbaunya.
Baca Juga: Diduga Depresi, Ibu di Depok Rela Buang Bayi di Got