Top 3 Dunia, Bahasa Melayu Gagal Satukan Ras Di Malaysia Hingga Rusia Siap Rebut Ukraina
Berita popular dari dunia diawali dari gagalnya etnis Malaysia menjadikan bahasa Melayu untuk menyatukan masyarakat multi ras di negeri tersebut, hingga Rusia yang dikabarkan akan rebut Ukraina sepenuhnya!
BaperaNews - Berita popular dari dunia diawali dari gagalnya etnis Malaysia menjadikan bahasa Melayu untuk menyatukan masyarakat multi ras di negeri tersebut, adapun berita lain ialah tentang Ukraina yang menurut Chechen akan direbut sepenuhnya oleh Rusia dan China yang kirim rudal ke Serbia.
Berikut ringkasannya :
- Bahasa Melayu gagal disatukan di Malaysia
Studi para pakar etnis Malaysia menyatakan mereka gagal menjadikan bahasa Melayu untuk menyatukan masyarakat multi ras di negeri tersebut. “Perlu kita akui bahasa Melayu gagal kita pakai untuk memupuk persatuan, padahal bahasa punya kemampuan untuk menyatukan orang” ujar Profesor Teo Kok Seoung dalam sebuah diskusi. Ia membandingkan dengan Indonesia yang berhasil memakai satu bahasa Indonesia padahal memiliki lebih dari 1.500 suku.
- Rusia bersiap merebut seluruh Ukraina
Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov menyebut Rusia akan menggempur Ukraina dan kembali merebut Kyiv setelah berhasil menguasai Donbas. “Akan ada serangan tidak hanya di Mariupol tapi juga di tempat lain, kota dan desa” ujarnya melalui saluran Telegram hari Senin 11 April 2022.
“Lubhansk dan Donetsk ialah yang pertama , kami akan sepenuhnya bebaskan wilayah tersebut kemudian akan ambil Kyiv dan kota lain, saya jamin tidak ada satu langkah pun untuk mundur” imbuhnya.
Baca Juga: Israel Gempur Kawasan Pusat Suriah, Ledakan Menggema
Tentu hal ini menimbulkan ketakutan dimana menunjukkan perang kemungkinan besar tidak akan berakhir dalam waktu dekat padahal sudah dilakukan negosiasi berulang kali dan sudah banyak korban dari kedua belah pihak baik Rusia maupun Ukraina.
- China kirim rudal ke Serbia diam-diam
China mengirim rudal anti pesawat sekutu Rusia, Serbia pada hari Sabtu 9 April 2022. Enam pesawat angkut Y-20 milik Angkatan udara China sudah mendarat di Bandara sipil Belgrade pada hari Sabtu dan membawa rudal HQ 22 untuk militer Serbia.
Presiden Serbia, Aleksandar Vuic menyinggung senjata tersebut, ia mengklaim akan menunjukkan kebanggaan baru militer Serbia pada hari Senin ini atau Selasa besok 12 April 2022. Di sisi lain, Serbia ialah salah satu sekutu dari Rusia dimana Negara tersebut menolak memberi sanksi untuk Rusia dalam bentuk apapun. Pejabat Amerika Serikat pada tahun 2020 pernah mengingatkan jika Serbia ingin gabung dengan Uni Eropa atau aliansi barat lainya harus memiliki alat militer sesuai standart barat terlebih dahulu.
Baca Juga : Indonesia Ungkap Alasan Abstain Soal Status Rusia Di Dewan HAM PBB