Top 3 Tekno, Su-35S Rusia Rontok Di Ukraina, Covid-19 Hong Kong
Berita teknologi kali ini dimulai dari 20 pesawat tempur Su-35S milik Rusia yang jatuh , Hongkong yang negara dengan tingkat kematian covid-19 tertinggi hingga taksi terbang yang sudah melaju di langit Jakarta!
BaperaNews - Berita teknologi kali ini dimulai dari 20 pesawat tempur Rusia yang jatuh dan menjadi korban perang yang salah satunya ialah Su-35S, selain itu ada juga Hongkong yang mengalami kematian covid-19 tertinggi dan taksi terbang yang sudah melaju di langit Jakarta.
Berikut kami sampaikan beritanya secara ringkas dan jelas untuk Anda.
- Jet tempur Rusia tercanggih Su-35S terjatuh di Ukraina
20 pesawat tempur Rusia terkonfirmasi telah terjatuh dan menjadi korban perang di Ukraina dalam dua bulan ini, yang terkini ialah jet tempur tercanggih Rusia Su-35S yang disebut Flanker-E oleh NATO dimana jet tersebut ialah jet kelas berat yang khusus didedikasikan untuk kekuatan super di udara.
Pesawat tersebut mampu terbang dengan kecepatan 2.777,7 km per jam, punya panjang 21,6 meter, sayap 15,2 meter, dan mesil AL-41F-1S. Dari ruang radar pilot, pesawat ini bahkan bisa mendeteksi musuh dari jarak maksimal 400 km dan punya daya manuver memukau.
- Taksi terbang di Indonesia
Taksi atau mobil terbang Ehang sukses terbang di langit Jakarta dan kini sudah dipesan hingga 100 unit. 10 diantaranya dipesan oleh Bambang Soesatyo untuk urusan bisnisnya di bidang layanan pengiriman barang.
Baca Juga: Israel Gempur Kawasan Pusat Suriah, Ledakan Menggema
“Sebenarnya kemarin itu mau dipakai di ajang MotoGP Mandalika, Cuma saya izinnya belum keluar, kendaraan ini nanti akan kita pakai di Sumbawa pada 29 Juni 2022 ketika ajang motocross dunia” ujarnya.
Dengan adanya transportasi udara baru ini, mobilitas antar pulau akan lebih mudah dimana biayanya lebih murah dari pesawat terbang, era baru mobilitas udara sudah dimulai di Indonesia.
- Kematian covid-19 di Hongkong tertinggi
Hongkong hingga kini masih mengalami gelombang omicron terutama pada Januari – Maret 2022 lalu, Negara tersebut bahkan memiliki angka kematian tertinggi jika dibandingkan dengan Negara lain.
Hal ini pun menimbulkan pertanyaan dari CDC yang merupakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Negara tersebut. Pada sebuah penelitian, CDC bekerjasama dengan China untuk memeriksa tentang lonjakan kasus yang mematikan di Hongkong tersebut, analisis menyorot adanya kesalahan ketika mengabaikan vaksin untuk lansia.
Lansia umur 60 tahun ke atas, hanya 52% yang mendapat vaksin covid-19 dosis satu atau lebih, untuk lansia umur 70 – 79 tahun, baru 48% yang mendapat vaksin covid-19 dosis satu dan lebih, sedangkan lansia umur di atas 80 tahun hanya 20% yang sudah mendapatkan vaksin covid-19.
Baca Juga : Indonesia Ungkap Alasan Abstain Soal Status Rusia Di Dewan HAM PBB