Polisi Turunkan Tim Khusus Untuk Selidiki Kasus Dugaan Pencabulan Oknum Anggota DPRD Singkawang
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) akan menurunkan tim khusus untuk menyelidiki kasus dugaan pencabulan oknum anggota DPRD Singkawang.
BaperaNews - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) sedang mengawal dan menyelidiki kasus dugaan pencabulan yang melibatkan seorang oknum anggota DPRD Singkawang berinisial HA.
Kasus ini mencuri perhatian publik karena melibatkan pejabat publik dalam dugaan tindakan asusila terhadap anak di bawah umur.
Polda Kalbar berjanji untuk menangani kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku dengan pendekatan transparan dan memberikan pendampingan trauma healing bagi korban.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya, menjelaskan bahwa korban pencabulan memerlukan pendampingan khusus guna memulihkan trauma pasca-kejadian.
Trauma yang dialami, baik secara fisik maupun psikologis, bisa berdampak jangka panjang terhadap masa depan korban. Oleh karena itu, Polda Kalbar memberikan dukungan melalui program trauma healing untuk membantu korban melewati masa sulit ini.
"Korban biasanya akan mengalami trauma, baik secara fisik maupun psikologis. Oleh sebab itu, pendampingan penting untuk memastikan pemulihan," ujar Petit pada Rabu (25/9).
Baca Juga : PKS Pecat Anggota DPRD Singkawang Tersangka Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur
Petit juga memastikan bahwa proses penyelidikan akan berjalan dengan transparan dan keluarga korban serta tim kuasa hukum akan mendapatkan informasi secara berkala mengenai perkembangan kasus ini.
Untuk mempercepat proses penyelidikan, Polda Kalbar telah mengirimkan tim khusus yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk penyidik dari Polres Singkawang dan Polda Kalbar.
Tim ini bertugas memberikan asistensi guna memperkuat penyelidikan, memastikan prosesnya berjalan lancar, dan mematuhi standar hukum.
“Kami sudah mengirimkan tim untuk asistensi, agar proses penyidikan bisa lebih cepat. Kami berharap ini segera menemukan titik terang,” tambah Petit.
Tersangka, HA, saat ini belum ditahan meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka. Pihak kepolisian berdalih bahwa alasan kesehatan menjadi faktor belum ditahannya tersangka. Namun, pada saat yang bersamaan, tersangka masih mengikuti pelantikan sebagai anggota DPRD Singkawang.
Kasus ini bermula dari laporan yang diajukan oleh ibu korban ke Polres Singkawang pada 11 Juli 2024. Laporan tersebut menyebutkan bahwa dugaan pencabulan dilakukan oleh tersangka HA sebanyak dua kali.
Kejadian pertama terjadi pada Juli 2023 di indekos milik tersangka, di mana korban yang saat itu berada di dekat kolam renang dibujuk oleh tersangka hingga terjadi hubungan seksual. Tersangka diduga mengancam korban dengan utang indekos orang tua korban.
Kejadian kedua terjadi pada 1 Maret 2024, di mana tersangka kembali berusaha melakukan tindakan serupa di indekos korban. Meskipun korban menolak upaya tersebut, tersangka tetap melakukan pelecehan dengan memegang tubuh korban.
Meskipun tersangka telah ditetapkan sebagai tersangka, hingga saat ini pihak kepolisian belum melakukan penahanan terhadap HA, yang menimbulkan kritik dari berbagai pihak terkait proses hukum kasus ini.
Baca Juga : Caleg DPRD Singkawang yang Diduga Jadi Pelaku Pencabulan Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD
Polda Kalbar telah melakukan pengawasan ketat terhadap penanganan kasus ini. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar, Kombes Pol Bowo Gede Imantio, menyampaikan bahwa pihaknya telah menugaskan tim pengawasan untuk memantau setiap langkah penyelidikan.
Tim ini akan memberikan supervisi dan asistensi terkait aspek teknis maupun prosedural dalam penanganan kasus pencabulan anak di bawah umur ini.
"Pengawasan akan dilakukan melalui Kabag Wassidik Polda Kalbar, dan kami juga melibatkan Subdit 4 yang khusus menangani kasus perempuan dan anak," ujar Bowo.
Selain itu, proses penyidikan juga diawasi oleh Itwasda Polda Kalbar dan Bidpropam Polda Kalbar, untuk memastikan semua tahapan berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Polda Kalbar berjanji bahwa penanganan kasus ini akan dilakukan dengan transparansi penuh, agar publik dan pihak keluarga korban bisa mengikuti perkembangan kasus secara jelas.
Polda Kalbar menegaskan bahwa mereka akan menangani kasus ini dengan serius dan cepat. Kombes Pol Raden Petit Wijaya menyampaikan bahwa kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan penyelidikan dengan transparansi dan akuntabilitas penuh.
"Kami berusaha seoptimal mungkin agar proses penyelidikan bisa berlangsung maksimal dan setransparan mungkin," ujarnya.
Baca Juga : Viral! Seorang Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan Oleh Oknum Anggota DPRD Singkawang
@baperanews.com Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) akan menurunkan tim khusus untuk menyelidiki kasus dugaan pencabulan oknum anggota DPRD Singkawang. #dprdsingkawang #polisi ♬ suara asli - Bapera News